Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Gaya-Gaya Mendidik Anak

Sudah terbit di: https://steemit.com/pendidikananak/@lerengbukit/memahami-gaya-gaya-mendidik-anak

Keluarga menjadi lingkungan utama dan pertama bagi sang anak. Karenanya, sebagai orang tua, kita wajib mendidiknya sebaiknya-baiknya. Semakin baik kita mendidiknya, mengakibatkan proses perkembangannya menjadi lebih lebih. Nah, berdasarkan penelitian, terdapat empat gaya berbeda dalam mendidiknya. Yaitu otoriter, otoriterian, permissive, dan uninvolved. Nah, tak ada salahnya mari mencoba mengenalnya. Nah, menyerupai apa masing-masing gaya tersebut?

 Keluarga menjadi lingkungan utama dan pertama bagi sang anak Memahami Gaya-Gaya Mendidik Anak
Gambar 1. Anak dan Orang Tua

Gaya Otoriter. Gaya ini menekankan ketegasan. Menerapkan gaya diktatorial bermakna menerapkan banyak sekali peraturan yang mesti dipatuhi. Bila sang anak tak menaatinya akan mendapatkan hukuman. Sedangkan kalau menaati peraturan, akan mendapatkan hadiah. Nah, meskipun orang bau tanah berkuasa menetapkan peraturan, tak lantas bertindak sepihak. Sebelum menerapkan peraturan, orang bau tanah akan mempertimbangkan segala hal terkait kondisi psikologis sang anak. Sebagai hal penting, berdasarkan penelitian, mendidiknya dengan gaya otoriter, menjadikannya berpeluang besar meraih kesuksesan berkarir. Selain itu, akan lebih menanamkan perilaku disiplin tanggung jawab. Mendidiknya dengan gaya diktatorial pun akan menjadikannya begitu percaya diri memberikan pendapatnya di hadapan banyak orang.

Gaya Otoriterian. Gaya otoriterian dan gaya diktatorial memang menerapkan banyak sekali peraturan dan eksekusi ketat dan tegas. Namun, keduanya tak sama. Dalam menerapkan gaya otoriterian, sama sekali mengacuhkan pendapat dan isi hati sang anak. Karenanya, orang bau tanah menerapkan peraturan secara sepihak tanpa memperhatikan kondisi psikologisnya Gaya otoriterian memang sangat berisiko mengurangi keharmonisan orang bau tanah dengan anak. Selain itu, berisiko juga membuatnya menjadi seorang pembohong. Tentu saja, biar tak mendapatkan eksekusi alasannya yakni tidak menaati peraturan. Anak yang dididik dengan gaya otoriterian pun cenderung akan menjadi orang yang kurang percaya diri ketika berusia dewasa. Sebabnya, dalam masa perkembangan, pendapat dan isi hatinya diacuhkan orang tuanya.

Gaya Permissive. Dalam menerapkan gaya permissive, orang bau tanah mengedepankan kelonggaran dan toleransi dalam mendidik anak. Karenanya, tak ada peraturan dan eksekusi tegas dan ketat menyerupai halnya dalam gaya diktatorial dan otoriterian. Dengan kata lain, gaya permissive merupakan kebalikan dari gaya otoriter. Nah, kelemahan gaya ini yaitu cenderung menjadikannya tak akan memahami makna pentingnya kedisiplinan. Padahal, kedisiplinan menjadi salah satu fondasi penting baginya untuk meraih kesuksesan berkarir ketika usia dewasa. Anak pun cenderung tak memahami makna pentingnya peraturan.

Gaya Uninvolved. Nah, bagaimana karakteristik gaya ini? Bila orang bau tanah cenderung kurang memperhatikan perkembangan sang anak, maka termasuk ke dalam gaya ini. Anak dipandang bisa berkembang secara alami. Padahal, sangat penting mendidik banyak sekali hal kepadanya Nah, alasannya yakni kurang memperhatikan perkembangannya, secara psikologis cenderung mengakibatkan sang anak tumbuh menjadi orang yang kurang percaya diri. Dan juga, cenderung menjadikannya merasa kurang bahagia. Orang bau tanah yang bersikap uninvolved umumnya sibuk dengan bermacam-macam urusan yang sangat padat.

Demikian, empat gaya dalam mendidik sang anak. Nah, sehabis mengenal setIap gaya tersebut, termasuk kategori manakah kita dalam mendidiknya?

Oleh: Rahadian
(Kirim pesan ke penulis)

Referensi:
https://www.verywellfamily.com/types-of-parenting-styles-1095045

Sumber Gambar:
https://www.maxpixel.net/static/photo/1x/Child-Mom-Girl-Family-Mother-Parent-Mum-Daughter-3273202.png
Sumber https://www.pendidikan-anak.com/