Pentingnya Mengajarkan Pendidikan Seks Pada Anak
Sudah terbit di: https://steemit.com/pendidikananak/@lerengbukit/pentingnya-mengajarkan-pendidikan-seks-pada-anak
Banyak orang bau tanah yang keliru mengira bahwa anak - anak belum bisa diberikan pendidikan wacana seks. Karena maraknya kasus pelecehan seksual banyak masyarakat yang menganggap bahwa pendidikan seksual harus dijauhkan sebisa mungkin dari anak - anak.

Gambar 1. Ilustrasi seks education
Padahal, bila kita mau berpikir lebih luas lagi pendidikan seksual pada anak di tengah maraknya kasus pelecehan seksual malah menjadi hal yang penting. Pendidikan seks seharusnya sudah mulai diajarkan pada anak dikala mereka sudah memasuki usia remaja. Melihat banyaknya ancaman dan ancaman pelecehan seksual yang mengancam serta melihat banyaknya kasus pemerkosaan, hamil di luar nikah, serta pergaulan bebas remaja.
Pendidikan yaitu wadah untuk membentuk huruf manusia.Bukan hanya wacana pengajaran yang hanya memberi ilmu sebagai wawasan. Namun, pendidikan seks juga berupaya untuk membentuk huruf dan eksklusif seorang anak wacana kehidupan yang baik.
Oleh alasannya itu, orang bau tanah sebaiknya tahu wacana pendidikan seks. Seperti dikala anak dihadapkan dengan sesuatu yang bersifat seks―bukan porno― contohnya sebuah program di televisi menayangkan film bawah umur yang di dalamnya juga ada adegan ciuman, maka orang bau tanah harus cepat merespon dengan memberi masukan yang bersifat saran dan larangan kepada anak, contohnya dengan mengatakan, “itu dilakukan sehabis menikah dengan suami/istri, nak”. Bisa juga dengan kalimat lain yang mengarahkan dan sekiranya bisa dicerna oleh anak dengan baik.
Anak yang sudah menginjak umur kurang lebih tujuh tahun, akan lebih banyak ingin tahunya. Dia akan banyak bertanya wacana apa yang dilihatnya dan lebih peka terhadap apa yang ada di sekitarnya. Usia bawah umur akan memberikan anak lebih gampang menjiplak dan mengikuti apa yang direkamnya. Dalam hal ini, orang bau tanah tidak perlu melarang anak mengetahui hal seputar seks. Cukup dengan memberi informasi yang sempurna anak akan menangkap informasi dengan baik. Oleh alasannya itu, orang bau tanah juga harus mempunyai pengetahuan wacana pendidikan seks dan bagaimana menyampaikannya kepada anak dengan baik.

Orang bau tanah harus mulai peka melihat adanya media umum dan lingkungan sekitar sebagai penyebab utama banyaknya kasus pelecehan seksual. Sekalipun dalam media umum berupa liputan dan informasi wacana pelecehan seksual, orang bau tanah harus tetap ada mendampingi anak. Begitupun dalam lingkungan sekolah dan lingkungan luar anak mempunyai imbas yang luar biasa. Melihat banyak sampaumur di luar yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan pacaran dan kencan yang berlebihan, juga akan menjadi kemungkinan anak akan mengingat dengan cepat dan apabila orang bau tanah tidak segera menanamkan pendidikan seks dengan baik, maka bisa jadi kemungkinan anak akan menirunya di lalu hari.
Pendidikan seks yang baik dimulai dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga. Misalnya, dengan mendampingi anak sehari-hari, tidak harus mengikutinya setiap ia pergi, cukup menanyakan apa yang ia alami dan mendengarkannya dengan baik, itu akan menciptakan anak senantiasa terbuka kepada orang tua. Kemudian memisahkan kawasan tidur anak dan orang tua, sehingga anak tidak akan tahu dikala orang bau tanah sedang melaksanakan hubungan, tidak memberikan kemesraan antara orang bau tanah di depan anak, tahu bagaimana pendidikan seks yang baik kepada anak, tidak melarang anak bertanya seputar seks, pengawasan terhadap media informasi dan lingkungannya, dan yang paling penting yaitu pendidikan dengan agama.
Pemahaman - pemahaman dasar yang dipaparkan di atas diperlukan sanggup memberi pencerahan bagi para orangtua dalam mendidik atau mengajarkan buah hatinya wacana apa itu seks.
Oleh : Lintang Rahmawati
(Kirim pesan ke penulis)
Referensi :
Sumber https://www.pendidikan-anak.com/
Banyak orang bau tanah yang keliru mengira bahwa anak - anak belum bisa diberikan pendidikan wacana seks. Karena maraknya kasus pelecehan seksual banyak masyarakat yang menganggap bahwa pendidikan seksual harus dijauhkan sebisa mungkin dari anak - anak.
Gambar 1. Ilustrasi seks education
Padahal, bila kita mau berpikir lebih luas lagi pendidikan seksual pada anak di tengah maraknya kasus pelecehan seksual malah menjadi hal yang penting. Pendidikan seks seharusnya sudah mulai diajarkan pada anak dikala mereka sudah memasuki usia remaja. Melihat banyaknya ancaman dan ancaman pelecehan seksual yang mengancam serta melihat banyaknya kasus pemerkosaan, hamil di luar nikah, serta pergaulan bebas remaja.
Pendidikan yaitu wadah untuk membentuk huruf manusia.Bukan hanya wacana pengajaran yang hanya memberi ilmu sebagai wawasan. Namun, pendidikan seks juga berupaya untuk membentuk huruf dan eksklusif seorang anak wacana kehidupan yang baik.
Oleh alasannya itu, orang bau tanah sebaiknya tahu wacana pendidikan seks. Seperti dikala anak dihadapkan dengan sesuatu yang bersifat seks―bukan porno― contohnya sebuah program di televisi menayangkan film bawah umur yang di dalamnya juga ada adegan ciuman, maka orang bau tanah harus cepat merespon dengan memberi masukan yang bersifat saran dan larangan kepada anak, contohnya dengan mengatakan, “itu dilakukan sehabis menikah dengan suami/istri, nak”. Bisa juga dengan kalimat lain yang mengarahkan dan sekiranya bisa dicerna oleh anak dengan baik.
Anak yang sudah menginjak umur kurang lebih tujuh tahun, akan lebih banyak ingin tahunya. Dia akan banyak bertanya wacana apa yang dilihatnya dan lebih peka terhadap apa yang ada di sekitarnya. Usia bawah umur akan memberikan anak lebih gampang menjiplak dan mengikuti apa yang direkamnya. Dalam hal ini, orang bau tanah tidak perlu melarang anak mengetahui hal seputar seks. Cukup dengan memberi informasi yang sempurna anak akan menangkap informasi dengan baik. Oleh alasannya itu, orang bau tanah juga harus mempunyai pengetahuan wacana pendidikan seks dan bagaimana menyampaikannya kepada anak dengan baik.
Gambar 2. Anak - anak
Orang bau tanah harus mulai peka melihat adanya media umum dan lingkungan sekitar sebagai penyebab utama banyaknya kasus pelecehan seksual. Sekalipun dalam media umum berupa liputan dan informasi wacana pelecehan seksual, orang bau tanah harus tetap ada mendampingi anak. Begitupun dalam lingkungan sekolah dan lingkungan luar anak mempunyai imbas yang luar biasa. Melihat banyak sampaumur di luar yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan pacaran dan kencan yang berlebihan, juga akan menjadi kemungkinan anak akan mengingat dengan cepat dan apabila orang bau tanah tidak segera menanamkan pendidikan seks dengan baik, maka bisa jadi kemungkinan anak akan menirunya di lalu hari.
Pendidikan seks yang baik dimulai dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga. Misalnya, dengan mendampingi anak sehari-hari, tidak harus mengikutinya setiap ia pergi, cukup menanyakan apa yang ia alami dan mendengarkannya dengan baik, itu akan menciptakan anak senantiasa terbuka kepada orang tua. Kemudian memisahkan kawasan tidur anak dan orang tua, sehingga anak tidak akan tahu dikala orang bau tanah sedang melaksanakan hubungan, tidak memberikan kemesraan antara orang bau tanah di depan anak, tahu bagaimana pendidikan seks yang baik kepada anak, tidak melarang anak bertanya seputar seks, pengawasan terhadap media informasi dan lingkungannya, dan yang paling penting yaitu pendidikan dengan agama.
Pemahaman - pemahaman dasar yang dipaparkan di atas diperlukan sanggup memberi pencerahan bagi para orangtua dalam mendidik atau mengajarkan buah hatinya wacana apa itu seks.
Oleh : Lintang Rahmawati
(Kirim pesan ke penulis)
Referensi :
- https://life.idntimes.com/family/mely-rovina-farizal/cara-mengenalkan-sex-education-pendidikan-seks-kepada-anak-c1c2/full
- https://www.ayahbunda.co.id/balita-psikologi/cara-mengajarkan-anak-tentang-seks
- Gambar 1. https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Sex_education.jpg
- Gambar 2. https://pixabay.com/en/back-to-school-abc-training-2629361/
Sumber https://www.pendidikan-anak.com/