Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sensitif! Cara Bijak Diskusikan Perceraian Dengan Buah Hati Anda

Sudah terbit di: https://steemit.com/pendidikananak/@puncakbukit/sensitif-cara-bijak-diskusikan-perceraian-dengan-buah-hati-anda

Setiap pasangan suami istri tentunya berharap biar rumah tangga yang mereka bangkit sanggup langgeng. Hampir tidak ada pasangan yang mengharapkan perceraian. Perceraian sanggup dibilang pukulan terberat bagi pasangan suami istri terutama bagi anak.


Gambar 1. Ilustrasi perceraian

Dengan melibatkan bawah umur akan memperlihatkan efek yang jauh lebih dahsyat sebab meninggalkan stress berat psikologis. Seringkali sebagai orang bau tanah yang hendak akan bercerai tak memerhatikan konsekuensi negatif yang dialami oleh anak-anak.

Perceraian yaitu topik yang sangat sensitif dan emosional untuk dibicarakan dengan anak-anak. Namun ketika Anda dan pasangan tetapkan berpisah, mau tidak mau hal tersebut harus dibicarakan. Dikutip Reader's Digest berikut kami merangkum beberapa tips bijak dalam membicarakan perceraian dengan anak anda.

1. Alangkah baiknya kalau anda tidak membicarakan problem ini terlalu cepat

Perlu diketahui bahwa membicarakan perceraian dengan anak terlalu cepat yaitu sebuah kesalahan. Karena anak – anak tidak perlu terlibat dalam proses perceraian, pengambilan keputusan, dan konflik lainnya Orang bau tanah seharusnya membiarkan bawah umur mengetahui ketika semuanya sudah akhir dan memberitahu apa rencana mereka selanjutnya. Dan yang terbaik yaitu ketika orang bau tanah sanggup kompak membicarakan kepada bawah umur tanpa saling menyalahkan satu sama lain.

2. Perhatian ekstra untuk anak itu penting

Setelah menceritakan perceraian dengan anak, perhatikan reaksi dan tingkah laris anak. "Pada anak-anak, sikap lebih sanggup bercerita lebih banyak daripada kata-kata. Meskipun kebanyakan anak mengikuti keadaan dengan perubahan yang diakibatkan oleh perceraian, berkonsultasi ke psikolog sanggup membantu bawah umur dan keluarga secara keseluruhan melalui transisi yang sulit ini." ucap Dr Sileo.

3. Jika perlu, komunikasikan hal ini dengan guru

Setelah perceraian mungkin terdapat sikap – sikap berbeda yang ditunjukkan anak. Dengan mengkomunikasikan hal ini dengan guru anda sanggup meminta laporan perihal tingkah laris anak anda. Hal ini bertujuan biar anda sanggup meminimalisir dampak jelek terhadap kesehatan mental anak ke depannya.

4. Anak tidak bersalah dalam perceraian orangtuanya! Pastikan mereka menyadari hal itu.


Gambar 2. anak

Anak cenderung mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi. Adalah ciri khas bagi anak untuk mencari alasan kenapa orang tuanya berpisah. Dalam hal ini terkadang, mereka menyalahkan sikap mereka atas perceraian orang bau tanah mereka. Untuk itu anda sebagai orang bau tanah perlu meyakinkan anak berulangkali hingga mereka yakin bahwa perceraian bukanlah kesalahan mereka

5. Gunakan kata – kata yang gampang dimengerti anak

Gunakan kata-kata yang sanggup dipahami anak-anak, contohnya kalau Anda bercerai sebab perselingkuhan sebaiknya tidak menjelaskan secara detail kepada bawah umur Anda. Karena hal ini mungkin akan menjadikan kecemasan berlebihan pada anak.

6. Pakailah santunan profesional kalau memang dibutuhkan

Jika Anda masih belum mengetahui bagaimana caranya memberitahukan perceraian kepada anak, mintalah santunan profesional untuk menceritakannya. Berbicara dengan profesional kesehatan mental sanggup membantu Anda mendapat saran untuk menghadapi reaksi anak.

 Setiap pasangan suami istri tentunya berharap biar rumah tangga yang mereka bangkit sanggup l Sensitif! Cara Bijak Diskusikan Perceraian Dengan Buah Hati Anda