Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Lenovo P2 Indonesia, Monster Yang Terlupakan

 atau yang di Indonesia dinamakan Lenovo P Review Lenovo P2 Indonesia, Monster yang Terlupakan


Lenovo P2 atau yang di Indonesia dinamakan Lenovo P2 Turbo ini yaitu monster yang terlupakan. Kenapa saya bilang begitu? Mungkin pertanyaan ini akan terjawab jikalau kita mangkir dulu spesifikasi teknisnya ya.


  • Processor? Snapdragon 625.
  • Baterai? 5.100 mAh.
  • Layar? 5,5 inci, resolusi full HD, panel Super AMOLED!
  • RAM? 4 GB.
  • Storage? Versi yang dijual di Banggood ini 64 GB, sementara versi resmi di Indonesia storagenya 32 GB.
  • OS? Sudah sanggup update tuh ke Android 7.0 Nougat.
  • Fingeprint scanner? Ada, di dagu ponsel pula posisinya.


Oh iya lupa, NFC juga ada euy! Paket komplit banget deh pokoknya. Monster kan?


Lalu pertanyaannya, kenapa monster terlupakan? Saya sih cuma bisa jawab satu, harga.

Lenovo P2 Turbo dijual di harga 4,5 jutaan ketika rilis resmi di Indonesia. Dengan harga segitu untuk merk Lenovo yang lebih dikenal dengan produk-produk ekonomisnya, orang sudah keburu berpaling duluan. Padahal Lenovo bukan tanpa alasan mematok harga segitu lho. Cek lagi deh daftar mangkir yang tadi sudah kita lakukan, heuheu.

 atau yang di Indonesia dinamakan Lenovo P Review Lenovo P2 Indonesia, Monster yang Terlupakan


Nah, good news tiba dari Banggood. Lenovo P2 ini di sana dijual pada harga ga jauh-jauh dari $200 atau jikalau dirupiahkan masih di bawah 3 jutaan. Jomplang ya, apalagi yang dijual di Banggood storage-nya 2x lipat dari yang dijual Lenovo Indonesia.

Jadilah Lenovo P2 ini sebagai salah satu smartphone dengan value yang sangat baik jikalau dibandingkan dengan bandrolnya ketika ini.

Memang sih setup kameranya belum kekinian, alias tak punya kamera ganda. Tapi hasil jepretannya tak bisa dipandang sebelah mata. Untuk kebutuhan foto sehari-hari mah sudah cukup banget. Apalagi untuk kebutuhan fotografi outdoor, bisa jadi kepake banget lah.

Memang lowlights-nya tak begitu istimewa. Tapi setidaknya warna-warna yang dihasilkan cukup akurat, serta performa dalam pengambilan gambar juga baik. Fokus jarang meleset, kunci fokus cepat, dan pengambilan gambar juga memakan waktu singkat.

Digunakan merekam video juga masih oke. Warna bisa ditangkap dengan baik, dengan framerate yang cukup semoga hasilnya tak terlihat patah-patah. Untuk persoalan stabilisasi sih saya nilai standar saja, cukup untuk menciptakan kita menikmati momen yang kita rekam.

Seperti biasa, silakan dinilai pribadi pada foto dan video berikut ini ya.

Saya ngga yakin kalo saya masih harus menjelaskan detail dari Lenovo P2 ini. Ya, angka-angka pada spesifikasi yang di awal saya sebutkan sudah berbicara sendiri.

 atau yang di Indonesia dinamakan Lenovo P Review Lenovo P2 Indonesia, Monster yang Terlupakan


Snapdragon 625 sudah sangat lumrah dipakai di aneka macam smartphone kelas menengah ke atas. Performa tidak ada masalah. Konsumsi daya baterai apalagi, sudah mah populer irit, dijejali baterai kapasitas jumbo, jadilah minimal 2 hari sekali saya gres ngecas. Dan lagi suhunya ngga praktis panas, gamer kayanya bakal betah pakai Lenovo P2 ini.

 atau yang di Indonesia dinamakan Lenovo P Review Lenovo P2 Indonesia, Monster yang Terlupakan


Dipakai untuk kebutuhan multimedia juga Lenovo P2 ini asyik. Layar kinclong, gonjreng, tajam, dan ukuran yang besar, lezat banget buat nonton video mah. Loudspeaker-nya juga jernih, walau tidak bisa masuk ke golongan speaker yang powerful.

Fingerprint scanner-nya responsif, walau untuk urusan akurasi bisa dikatakan sedikit kurang. Terkadang saya harus menyentuhkan jari 2-3 x untuk mencari posisi yang pas semoga pemindaian berhasil.

 atau yang di Indonesia dinamakan Lenovo P Review Lenovo P2 Indonesia, Monster yang Terlupakan


Susah cari minus dari ponsel ini? Tidak juga. Baterai besar niscaya punya konsekuensi di bobot yang ekstra juga. Di sinilah kurang nyamannya Lenovo P2 terasa. Ukuran bulky serta cukup berat, menciptakan saya banyak berpikir-pikir apakah akan lanjut saya pakai terus atau tidak.

Dan pada jadinya saya tetapkan untuk melepasnya, alasannya ponsel yang compact bagi saya lebih nyaman dibawa-bawa.

 atau yang di Indonesia dinamakan Lenovo P Review Lenovo P2 Indonesia, Monster yang Terlupakan

 atau yang di Indonesia dinamakan Lenovo P Review Lenovo P2 Indonesia, Monster yang Terlupakan


Selain itu desain dari Lenovo P2 ini terasa biasa saja. Sebetulnya kalo diperhatikan bab pinggirannya sampai ke grille speaker-nya sih, macho. Tapi overall harus diakui desainnya standar-standar saja.

Tapi seandainya saya hanya punya uang 3-juta Rupiah, dan harus membeli smartphone dan tak boleh gonta-ganti dalam kurun waktu yang lama, saya takkan ragu untuk menimbulkan Lenovo P2 ini sebagai pilihan.

Link pembelian Lenovo P2 ada di sini ya.

 atau yang di Indonesia dinamakan Lenovo P Review Lenovo P2 Indonesia, Monster yang Terlupakan


Ulasan dari Lenovo P2 saya akhiri di sini, dari Kota Cimahi Aa Gogon pamit undur diri, wassalam!
Sumber https://www.gontagantihape.com/