Perbandingan Jalur Routing Rip Dan Eigrp
Seperti yang kita tahu, routing information protocol (rip) dan enhanced interior gateway routing protokol (eigrp) merupakan jenis routing protokol yang dipakai ketika kita akan melaksanakan routing dinamik. RIP merupakan open protocol sedangkan EIGRP merupakan cisco proprietary. Keduanya sama-sama distance vector routing protokol, namun masing-masing protokol (rip ataupun eigrp) memakai parameter yang berbeda untuk menentukan jalur routingnya.
Jika dilihat dari jenis keduanya yakni distance vector protocol, seharusnya pemilihan jalur routing didasarkan pada jumlah hop yang dilalui oleh paket (hop count). Namun apakah eigrp juga memakai hop count sebagai dasar dalam menentukan best path ? Artikel ini akan membahas mengenai perbandingan antara RIP dan EIGRP dalam menentukan jalur yang akan dilewati paket untuk hingga ke tujuan.
Jika dilihat dari jenis keduanya yakni distance vector protocol, seharusnya pemilihan jalur routing didasarkan pada jumlah hop yang dilalui oleh paket (hop count). Namun apakah eigrp juga memakai hop count sebagai dasar dalam menentukan best path ? Artikel ini akan membahas mengenai perbandingan antara RIP dan EIGRP dalam menentukan jalur yang akan dilewati paket untuk hingga ke tujuan.
Sebelum membandingkan rip dan eigrp, kita bahas sedikit wacana distance vector terlebih dahulu ya. Apa itu distance vector ? Distance vector merupakan salah satu jenis routing protocol. Routing protocol hanya ada pada routing dinamik. Distance vector memakai paramater "jarak (distance)" dalam menentukan pemilihan jalur lewatnya paket. Router-router yang memakai distance vector routing memanfaatkan router di dekatnya (neighbor) untuk memperoleh warta jalur routing menuju network yang lain.
Distance vector tidak sanggup mengetahui secara niscaya jalur-jalur yang harus dilalui untuk menuju ke sebuah network yang jauh (melewati banyak router). Ia hanya memanfaatkan warta yang diterima dari router didekatnya ketika melaksanakan update tabel routing. Lanjut ke pembahasan rip dan eigrp ya.
Baca Juga : Macam-macam protokol pada dinamik routing !
Distance vector tidak sanggup mengetahui secara niscaya jalur-jalur yang harus dilalui untuk menuju ke sebuah network yang jauh (melewati banyak router). Ia hanya memanfaatkan warta yang diterima dari router didekatnya ketika melaksanakan update tabel routing. Lanjut ke pembahasan rip dan eigrp ya.
Baca Juga : Macam-macam protokol pada dinamik routing !
Perbandingan Jalur Routing
Berikut ialah topologi yang akan dipakai untuk menjelaskan perbandingan rute pada rip dan eigrp. Topologi pertama memakai routing rip. Untuk konfigurasi routingnya tidak akan saya bahas alasannya saya yakin kalian sudah sanggup mengkonfigurasinya :) .
Setelah semua router dikonfigurasi routing rip, lakukan pengecekan dengan memakai perintah show ip route maupun show run | begin rip . Pastikan routing rip sudah dikonfigurasikan. Kemudian lakukan trace jalur dari PC A ke PC B memakai perintah tracert. Hasilnya ialah ibarat berikut :
Untuk hingga ke PC B, paket dari PC A melewati jalur RA-R4-R5-RB. Hal ini sesuai dengan abjad distance vector yakni menentukan jalur yang jumlah routernya lebih sedikit. Kalian juga sanggup mengeceknya memakai mode simulasi pada cisco packet tracer alasannya akan terlihat terang router mana saja yang dilewati oleh paket.
Selanjutnya ialah topologi routing EIGRP. Silahkan konfigurasi routing eigrp pada setiap router yang ada. Jika belum tahu konfigurasinya, kalian sanggup lihat postingan saya sebelumnya wacana konfigurasi eigrp.
Lakukan verifikasi memakai perintah show ip route maupun show run | begin eigrp . Kemudian trace jalur dari PC A ke PC B memakai perintah tracert. Berikut ialah hasil tracert dari PC A ke PC B :
Sudah melihat perbedaannya jikalau dibandingkan dengan hasil tracert pada routing rip tadi ? Jika belum akan saya bantu jelaskan. Dilihat dari hop-hop yang dilewati oleh paket, terlihat bahwa jalur yang dipakai oleh paket ialah RA-R1-R2-R3-RB alias paket melewati router-router yang terletak di atas. Kok paket malah melewati jalur yang banyak routernya ya ? Bukankah kalau distance vector itu lebih menentukan jalur yang sedikit routernya ? Lanjut ke bab penjelasan.
Penjelasan
Di awal tadi saya menyampaikan bahwa rip dan eigrp merupakan distance vector routing protocol. Meski begitu, rip dan eigrp memakai parameter (metric) yang berbeda dalam pemilihan jalur. RIP memakai metric hop count, yakni pemilihan jalur menurut jarak yang paling dekat. Apabila dalam jaringan terdapat dua jalur untuk menuju ke sebuah network, maka rip akan menentukan jalur yang jumlah routernya paling sedikit. Inilah yang disebut dengan hop count.
Sedangkan eigrp memakai metric composite yang didasarkan pada nilai bandwidth dan delay (sebenarnya masih ada parameter lain, namun yang menonjol ialah dua parameter tersebut) dari sebuah link. Link ialah koneksi antara dua router.
Sedangkan eigrp memakai metric composite yang didasarkan pada nilai bandwidth dan delay (sebenarnya masih ada parameter lain, namun yang menonjol ialah dua parameter tersebut) dari sebuah link. Link ialah koneksi antara dua router.
Sekarang masuk ke klarifikasi dari topologi di atas tadi. Pada topologi tersebut terdapat dua jalur yang sanggup dilalui paket dari PCA untuk sanggup hingga ke PCB. Ada jalur atas dan jalur bawah. Jalur atas terdapat 3 router, sementara jalur bawah terdapat 2 router. Hasil pengecekan pada routing rip membuktikan bahwa rip menentukan jalur yang bawah untuk melewatkan paket menuju PCB. Kenapa ?
Karena jalur yang di bawah hanya terdiri dari 2 router, dan alasannya rip berpedoman pada hop count maka rip akan lebih menentukan jalur bawah alasannya jumlah router yang harus dilewati paket lebih sedikit daripada jalur yang di atas. Jalur atas harus melewati 4 router (R1-R2-R3-RB) untuk hingga ke tujuan, sedangkan jalur bawah hanya perlu melewati 3 router (R4-R5-RB).
Karena jalur yang di bawah hanya terdiri dari 2 router, dan alasannya rip berpedoman pada hop count maka rip akan lebih menentukan jalur bawah alasannya jumlah router yang harus dilewati paket lebih sedikit daripada jalur yang di atas. Jalur atas harus melewati 4 router (R1-R2-R3-RB) untuk hingga ke tujuan, sedangkan jalur bawah hanya perlu melewati 3 router (R4-R5-RB).
Selanjutnya ialah klarifikasi pada topologi EIGRP. Ingat, eigrp memakai metric yang berbeda dari rip, bukan hop count. Inilah istimewanya eigrp. Meskipun termasuk distance vector, namun eigrp memiliki metric tersendiri.
EIGRP memakai kalkulasi antara bandwidth, delay, reliability, dan load untuk menentukan jalur. Coba lihat lagi topologi pada routing eigrp di atas. Antara jalur atas dan bawah mempunyai bandwidth yang berbeda. Jalur atas mempunyai bandwidth sekitar 208 Mb/s sedangkan jalur bawah hanya sekitar 3,6 Kb/s (Bandwidth sengaja saya set demikian dan hanya untuk contoh) .
Eigrp akan cenderung menentukan jalur yang mempunyai bandwidth besar meskipun jumlah router yang harus dilewati banyak. Jalur dengan jumlah router yang lebih sedikit belum tentu lebih cepat. Jika bandwidth yang tersedia kecil, maka jalan yang dilewati paket akan sempit. Sebaliknya, jalur yang mempunyai bandwidth besar sanggup menyediakan jalan yang lebih lebar sehingga paket lebih leluasa untuk lewat.
Jalur routing pada topologi EIGRP
Kesimpulan
RIP dan EIGRP merupakan distance vector routing protocol namun keduanya memakai metric yang berbeda. Metric ialah parameter yang dipakai router untuk menentukan jalur routing. RIP memakai metric hop count yang mengacu pada jumlah router yang harus dilewati oleh paket semoga hingga ke tujuan. Sedangkan eigrp memakai composite metric yang mengacu pada nilai bandwidth dan delay sebuah link. Meskipun jumlah router yang dilewati banyak namun jikalau bandwidth yang tersedia cukup besar maka itulah yang akan dipilih.
Sumber https://dhantama.blogspot.com/