Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Route Summarization

 Pernahkah kalian mendengar istilah route summarization  Mengenal Route Summarization

Pernahkah kalian mendengar istilah route summarization ? Biasanya istilah ini muncul saat kalian mempelajari routing. Routing sendiri dibutuhkan untuk menghubungkan host-host yang terletak pada router yang berbeda. Bukan sebuah dilema jikalau network yang ingin kita hubungkan hanya satu atau dua. Namun bagaimana jikalau network yang ingin kita koneksikan ternyata berjumlah banyak ? Tentunya banyak pula routing yang harus  dilakukan. Dan mungkin saja kita merasa malas jikalau harus melaksanakan routing satu persatu.

 Pernahkah kalian mendengar istilah route summarization  Mengenal Route Summarization
contoh topologi dengan banyak network

Semakin banyak entry route yang ada pada tabel routing akan semakin menguras sumber daya router. Router akan memakai memory yang dimiliki untuk menyimpan daftar routing yang dimiliki. Maka dari itu, semakin banyak daftar routing dan tabel routing yang dikelola, semakin besar sumberdaya yang harus router kerahkan sehingga sanggup membebani kinerja dari router tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan peringkasan entry route sehingga daftar routing menjadi lebih sedikit. Bagaimana cara meringkasnya ? Yakni dengan route summarization. 


Konsep dari route summarization ialah menggabungkan beberapa jaringan menjadi satu buah jaringan yang lebih besar atau disebut juga supernetting (kebalikan dari subnetting). Network yang telah disumarisasi/supernetting akan menciptakan proses routing menjadi lebih ringkas sebab jumlah rute (route) yang tadinya ada banyak menjadi lebih  sedikit.

 Pernahkah kalian mendengar istilah route summarization  Mengenal Route Summarization
gambar jaringan yang telah disumarisasi

Makara sanggup dikatakan bahwa route summarization ialah teknik untuk meringkas jalur routing dengan cara menggabungkan beberapa atau banyak network menjadi satu buah jaringan yang lebih besar.

Kelebihan

1. Menghemat memori
Semakin banyak rute yang dikelola oleh router, akan semakin banyak pula memori yang dibutuhkan untuk menyimpannya. Jika rute-rute tersebut diringkas menjadi lebih sederhana maka daftar routing yang dikelola oleh router akan menjadi lebih sedikit dan otomatis memori yang dipakai juga lebih sedikit.

2. Menghemat bandwidth
Pada routing dinamik, terjadi proses update informasi tabel routing yang dilakukan dalam periode tertentu. Router akan saling berkirim paket yang berisi informasi routing kepada router-router terdekat. Apabila jumlah rute yang diinformasikan cukup banyak maka bandwidth yang dibutuhkan untuk mengirim paket akan menjadi lebih besar. Dengan dilakukannya sumarisasi, maka jumlah rute yang harus di-advertise ke router lain akan semakin sedikit sehingga bandwidth yang dipakai juga semakin kecil.

3. Menghemat CPU Load
Router tidak hanya menyimpan tabel routing yang berisi daftar rute menuju suatu network. Namun juga mengelolanya. Pada dynamic routing, router akan melaksanakan kalkulasi perhitungan untuk menentukan best path atau jalur terbaik yang akan dilalui oleh paket. Jalur yang banyak tentunya mengharuskan router untuk melaksanakan banyak kalkulasi, membandingkan rute ini dengan rute itu dan lain-lain. Dengan meringkas rute maka sanggup mengurangi proses pada router sebab rute yang harus dikalkulasi menjadi lebih sedikit

4. Membuat jaringan terkesan lebih stabil.
Penjelasannya kurang lebih menyerupai ini, saat banyak jalur yang ada pada router maka semua jalur tersebut akan dikelola. Apabila terdapat link yang mengalami kegagalan (down) maka router akan memperlihatkan update informasi kepada router lain. Bagaimana jikalau terdapat sebuah link yang kondisinya up down secara terus menerus (tidak stabil) ? Maka router sebentar-sebantar harus melaksanakan update informasi. Hal menyerupai ini menciptakan jaringan terkesan tidak stabil. 

Lain halnya dengan jalur yang sudah di-summarize. Ketika terdapat link yang masih termasuk dalam network sumarisasi tadi mengalami down, maka router tidak eksklusif melaksanakan update informasi, sebab router menganggap jalur tersebut masih terlihat aktif (up).  Apabila semua jalur yang berada di dalam area sumarisasi mengalami down, barulah router akan melaksanakan update informasi. 

 Pernahkah kalian mendengar istilah route summarization  Mengenal Route Summarization
 jika hanya beberapa link yang down, router tidak akan memperlihatkan update ke router lain


 Pernahkah kalian mendengar istilah route summarization  Mengenal Route Summarization
jika seluruh link down, router gres akan memperlihatkan update ke router lain

Mekanisme ini biasanya terjadi pada routing OSPF atau EIGRP sebab proses update informasi pada kedua routing tersebut hanya dilakukan saat terjadi perubahan (link down, link up, maupun penambahan link baru).

Kekurangan

1. Merubah network menjadi classfull
Hal ini biasanya terjadi pada routing dinamik, sebab pada pada dynamic routing, proses sumarisasi sanggup dilakukan secara otomatis oleh router (auto-summary). Dengan auto-summary tersebut, semua network yang terhubung ke router tersebut akan disumarisai menjadi network classfull. Yang menjadikannya kekurangan ialah sumarisasi ke dalam bentuk “classfull” ini, sebab tidak peduli network berapa saja yang terhubung dengan router, semua akan di-summarize ke bentuk default kelasnya masing-masing. Contoh, saat kita memakai network dengan ip 10.10.10.0/24, maka oleh router akan diubah menjadi 10.0.0.0/8 (default kelas A).

Contoh lain, misalkan terdapat tiga buah jaringan yang terhubung ke router yakni :
172.16.10.0
172.16.20.0
172.16.30.0
Meskipun hanya terdapat tiga buah network namun auto-summary akan merubah network tersebut ke dalam bentuk classfull menjadi 172.16.0.0/16. Dalam situasi tertentu, penggunaan auto-summary tersebut sanggup mengakibatkan looping.

2. Kurang menjadi prioritas dalam routing
Jalur network yang telah diringkas (summarize) kurang menjadi pilihan untuk dilewati paket. Kenapa begitu ? Karena network yang telah disumarisasi akan menjadi lebih besar. Sedangkan router dalam pemilihan jalur routingnya akan lebih menentukan jalur yang lebih sepisifik. Router akan menganggap summarized network sebagai network yang luas sehingga tidak sanggup menentukan jalur routing dengan spesifik.

Penutup

Route Summarization ialah sebuah teknik untuk menyederhanakan jaringan yang kompleks supaya proses routing menjadi lebih sederhana. Oleh sebab itu route summarization lebih cocok diterapkan pada jaringan enterprise dengan network yang kompleks. Jika kita hanya mengelola jaringan yang kecil saya rasa tidak perlu memakai summarization.

Mungkin cukup sekian dulu pembahasan mengenai route summarization. Untuk cara menentukan route summarization/sumarisasi akan dibahas pada postingan berikutnya. Semoga menambah ilmu.

Referensi :
https://networklessons.com/rip/introduction-route-summarization/
https://networklessons.com/subnetting/route-summarization/
http://www.pearsonitcertification.com/articles/article.aspx?p=2169746&seqNum=7
http://www.pearsonitcertification.com/articles/article.aspx?p=102351&seqNum=4


Sumber https://dhantama.blogspot.com/