Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyesuaikan Penggunaan Gadget Dengan Usia Anak

Seiring kemajuan teknologi, sekarang tercipta banyak sekali gadget. Selain orang dewasa, belum dewasa pun sekarang sanggup juga memakai gadget. Misalnya, memakai smartphone untuk bermain game. Nah, terkait pendidikan anak, ada baiknya menyesuaikan usia anak dengan penggunaan gadget yang dimainkannya. Lalu, bagaimana menyesuaikannya?

Menurut spesialis perkembangan anak asal Swiss berjulukan Jean Piaget, dilansir dari nytimes.com, terdapat empat tahap perkembangan anak. Bila kita menyesuaikan gadget dengan tahapan tersebut, akan menstimulasi perkembangan anak. Lalu, apa saja masing-masing tahap tersebut? Dan juga, gadget apa yang sesuai dengan masing-masing tahap tersebut?


Gambar 1. Bagaimana Menyesuaikan Penggunaan Gadget dengan Usia Anak? Simak Tulisan Berikut…

Usia Dua Tahun Pertama
Pada usia 2 tahun pertama, anak memasuki tahap perkembangan kemampuan sensomotorik. Secara mendasar, kemampuan sensomotorik yakni kemampuan untuk memakai panca indera. Misalnya, mendeteksi sumber bunyi ataupun mengetahui posisi keberadaan suatu benda.

Nah, biar membantu perkembangan sensomotorik anak, sebaiknya kita tak memperlihatkan gadget kepada anak. Sebabnya, berdasarkan Jean Piaget, penggunaan gadget kurang menstimulasi perkembangan sensomotrik anak. Dibandingkan memperlihatkan gadget, kita sebaiknya memperlihatkan mainan yang bersuara dan bersinar-sinar. Mainan yang bersuara dan bersinar-sinar lebih menstimulasi perkembangan mental anak dibandingkan gadget. Misalnya, mainan robot yang bersuara dan bersinar-sinar dikala bergerak.

Usia 3 Hingga 5 Tahun
Pada dikala anak memasuki usia 3 sampai 5 tahun, anak memasuki tahap perkembangan kemampuan pre operational. Pada tahapan ini, secara fundamental sang akan mencar ilmu bagaimana memakai suatu hal. Termasuk juga bagaimana memakai gadget. Nah, untuk membantu perkembangan kemampuan pre operational anak, kita ajarkan kepada anak cara mengoperasikan gadget yang biasa kita gunakan. Misalnya, kalau kita memakai smartphone android, kita ajarkan bagaimana bermain suatu game. Sang anak pun akan tertarik mempelajarinya. Sebabnya, anak cenderung menyukai hal-hal yang dilihatnya.

Usia 6 Hingga 11 Tahun
Anak akan memasuki tahapan perkembangan kemampuan concrete operation (operasi nyata) dikala berusia 6 sampai 11 tahun. Pada tahapan ini, anak bahagia mengerjakan satu hal dengan cara-cara yang konkret dan gampang dipahami di dalam benak sang anak. Nah, terkait gadget, kita sanggup memperlihatkan smartphone ataupun laptop kepada anak untuk bermain game yang gampang dimainkannya. Saat anak bermain game, akan melatih kemampuan concrete operational anak. Misalnya, untuk menuntaskan suatu level game, akan sangat melatih kemampuan tersebut.

Di atas 12 Tahun
Pada dikala anak telah berusia lebih dari 12 tahun, anak memasuki tahap perkembangan kemampuan formal operational. Secara mendasar, kemampuan formal operational yakni kemampuan mengerjakan suatu hal dengan teknik yang umum dan lazim dipakai masyarakat luas, Misalnya, menuntaskan soal matematika dengan rumus yang sudah diketahui masyarakat luas. Ambil contoh, menghitung sisi miring segitiga dengan memakai rumus phytagoras. Contoh lainnya, menghitung kecepatan benda dengan rumus fisika.

Nah, terkait gadget, kita sanggup memperlihatkan gadget untuk penggunaan yang lebih mahir. Misalnya, kalau mempunyai kamera digital, kita ajarkan teknik-teknik mengambil foto yang biasa dilakukan fotografer profesional. Contoh lainnya, kalau kita mempunyai latar belakang pendidikan IT, kita ajarkan dasar-dasar teknik programming kepada sang anak.

Demikian, menyesuaikan penggunaan gadget dengan usia anak. Kesimpulannya, kalau anak bermain gadget yang seusai dengan usianya, sangat membantu perkembangan sang anak.

Oleh: Rahadian
(Kirim pesan ke penulis)

Referensi
https://nginfoindroid.blogspot.com/search?q=12/technology/personaltech/12basics

Sumber Gambar:
http://icdn5.digitaltrends.com/image/baby-using-computer-1000x666.jpg
Sumber https://www.pendidikan-anak.com/