Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tidak Hanya Fisik Anak, Jangan Lukai Psikis Anak Juga

Sudah terbit di: https://steemit.com/pendidikananak/@lerengbukit/tidak-hanya-fisik-anak-jangan-lukai-psikis-anak-juga

Segala tingkah laris dan perlakuan orang bau tanah kepada anak anak mengenai abjad dan sifatnya di masa depan. Anda perlu berkaca perihal apa saja yang sudah Anda lakukan terhadap anak Anda. Adakah perlakuan - perlakuan yang mungkin melukai si kecil baim secara psikis maupun fisik.

 Segala tingkah laris dan perlakuan orang bau tanah kepada anak anak mengenai abjad dan sifatn Tidak Hanya Fisik Anak, Jangan Lukai Psikis Anak Juga
Gambar 1. Anak kecil

Melukai anak secara fisik yaitu kasus yang terperinci sebab tindakannya yang konkret berkebalikan dengan melukai anak secara psikis sebab tindakannya yang tidak ketara dan sering kali di sepelekan. Padahal psikis anak yaitu kasus penting yang akan membentuk karakternya di masa mendatang.

  1. Memberikan ajukan pada anak
    Orangtua kok mengejek anaknya? Jika ini terjadi, sama saja orang bau tanah mengejek dirinya lebih jelek dari pada anaknya. Karena anak dilahirkan oleh orang tuanya, menyerupai cinta yang terus melahirkan kebaikan. Kalau orang tuanya baik maka anak yang dilahirkan juga baik –hitungan mayoritas. Ejekan akan berefek pada psikologis anak yang menimbulkan anak merasa selalu saja jelek di mata orang tuanya, menyerupai orang yang tidak diinginkan keberadaannya.

  2. Hindari membandingkan anak
    Ingat ibu-ibu dan bapak-bapak, setiap anak itu berbeda-beda. Berbeda dari segi fisik, kecerdasan, keunggulan. Maka hindarilah membandingkan anak anda dengan anak yang lainnya. Angkat dan dukunglah kelebihan anak anda. Membandingkan anak dalam keburukan anak akan menimbulkan anak menjadi orang yang tidak percaya diri dengan kemampuan dan keunggulannya, menimbulkan anak aib pada orang tuanya sendiri. Kalau ini sudah terjadi, kemudian siapa yang akan menjadi sobat terbaik bagi anak.

  3. Kekurangan tidak untuk ditonjolkan
    Jangan pernah pertanda sisi lemah anak Anda. Nantinya anak akan merasa rendah diri dan tidak berani untuk survive bahkan menjadi orang menjadi gampang putus asa.
    Lebih baik membesarkan hati anak dengan menunjukkan reinforcement, itu jikalau bahasa akademiknya. Artinya orang bau tanah harus memberi penguatan menyerupai “pekerjaanmu luar biasa bagusnya, anakku”.

  4. Berlebihan dalam memarahi anak
    Marah memang kadang diharapkan akan tetapi, murka tidak akan menuntaskan masalah, tetapi akan menambah masalah. Apalagi jikalau memarahi anak, ini akan menimbulkan bertambahnya persoalan pada anak. Membuat anak akan takut dengan orang tuanya sendiri. Sehingga menimbulkan rumah bukanlah terbaik untuk dirinya dan selalu ingin keluar dari rumah yang terus terasa kejam. Hindari memarahi anak lebih baik, ungkapkan hal-hal yang menyejukan anak dengan nasehat. Itu akan berakibat positif bagi anak.

    Keluarkanlah kata-kata yang membawa manfaat pada belum dewasa anda. Sehingga anak akan terus terdidik menjadi orang yang selalu menyampaikan kebaikan dan membawa manfaat yang akan menjadi gambaran kebaikan anda sebagai orang bau tanah anak.
Mendidik dan merawat anak bukanlah kasus yang mudah. Untuk itu sebagai orang bau tanah Anda baiknya selalu mempertimbangkan perlakuan Anda kepada anak Anda yang kiranya sanggup menghipnotis perkembangan fisik dan mental anak.

Oleh : Call Me
(Kirim pesan ke penulis)

Referensi :
https://www.kompasiana.com/afif-auliya-nurani/kenali-jenis-kekerasan-psikis-pada-anak_590969cff37e61986bcc6a18
https://cantik.tempo.co/read/812764/jangan-sepelekan-dampak-kekerasan-psikis-pada-anak Referensi gambar : Gambar 1. https://pixabay.com/en/child-education-fear-terror-1439468/
Sumber https://www.pendidikan-anak.com/