Konstruksi Dan Cara Kerja Master Cylinder Kopling | Belajar-Otomotif
Belajar Otomotif
MASTER CYLINDER KOPLING
Self centering release bearing berfungsi untuk mencegah suara yang disebabkan oleh tabrakan antara diaphragm spring dan release . Center release bearing bekerja secara otomatis menjaga posisi release bearing sejajar dengan inputshaft transmisi.
Ketika tekanan hidrolisi lebih cepat meningkat dan mengalahkan tension spring (b), menjadikan poppet valve bergerak ke kiri, tekanan udara masuk ke dalam chamber (c) melalui port (b), chamber (a) and control tube. Karena chamber (d) ditahan pada kondisi
dibawah atmosfir, perbedaan tekanan mengakibatkan gerakan ke kiri melawan spring (c), gerakan piston plate diteruskan ke pushrod (b), hydraulic piston dan push rod (c) untuk memutuskan kopling.
MASTER CYLINDER KOPLING
Master cylinder adalah suatu alat yang dipasang untuk merubah energi mekanik menjadi tekanan minyak (oil pressure).
Baca Juga
- Cara Kerja Dan Komponen Transmisi Manual Lengkap Gambar
- Cara Kerja Dan Komponen Transmisi Otomatis
Baca Juga
- Cara Kerja Dan Komponen Transmisi Manual Lengkap Gambar
- Cara Kerja Dan Komponen Transmisi Otomatis
2) FUNGSI DAN CARA KERJA
Ketika pedal koping ditekan ke bawah dengan kaki, menjadikan push-rod menggerakkan piston dan piston cup, sehingga menutup return port, dengan demikian menghasilkan tekanan fluida di dalam silinder. Tekanan kaki dibebaskan dari pedal kopling, piston dan piston cup dikembalikan ke belakang pada posisi awal oleh return spring, dengan demikian return port terbuka, diikuti fluida mengalir kembali ke reservoir. Disediakan alat untuk mencegah masuknya udara ke dalam sistem sehingga dikala pedal kopling dibebaskan secara cepat dan piston dikembalikan ke posisi normal oleh oleh return spring, tekanan fluida dalam sisi return spring menjadi lebih rendah dari sisi push-rod, diikuti pedoman fluida ke dalam sisi return spring melalui port pada piston head.
3. SELF CENTERING RELEASE BEARING
Self centering release bearing berfungsi untuk mencegah suara yang disebabkan oleh tabrakan antara diaphragm spring dan release . Center release bearing bekerja secara otomatis menjaga posisi release bearing sejajar dengan inputshaft transmisi.
4. MINI - PAC
Ini yaitu sebuah peralatan aksesori yang didesain untuk dipakai pada clutch slave cylinder.Menggunakan tekanan hidrolis yang dihasilkan dari master cylinder kopling ke actuator air valve.Tekanan udara yang disuplai melalui mini pac dirubah mekanis untuk mengoperasikan kopling.
1) SUSUNAN SISTEM HIDROLIS DENGAN MENGGUNAKAN MINI-PAC
1. Saat kendaraan beroperasi normal
Chamber (d) yaitu bebas berafiliasi dengan udara luar melelui port (c),chamber (b) dan passage (a). Chamber (b) berafiliasi dengan chamber (c) melalui passage (c), chamber (a) dan control tube. System hidrolis dalam langkah ibarat ini, piston plate posisinya kembali ibarat awal lantaran adanya tekanan yang sama pada kedua sisi. Piston plate, push-rod (b) dan (c) digerakkan kekanan olehbspring (c), dengan demikian menahan kopling dalam posisi berhubungan.
2. Apabila kopling dibebaskan(diputuskan)
Tekanan fluida yang cylinder di teruskan disuplai ke relay valve dari master piston melalui port (a), potongan belakang dari hydraulic piston dan passage (b).
2. Apabila kopling dibebaskan(diputuskan)
Tekanan fluida yang cylinder di teruskan disuplai ke relay valve dari master piston melalui port (a), potongan belakang dari hydraulic piston dan passage (b).
Apabila tekanan fluida diteruskan melalui pushrod (a) dan diaphragm stem mengalahkan spring (a) dan menjadikan relay valve piston bergerak ke kiri, diaphragm juga ikut bergerak ke kiri, menggerakkan potongan ujung diaphragm stem adapter berafiliasi dengan poppet valve, sehingga memisahkan chamber (b) dari chamber (a).
Ketika tekanan hidrolisi lebih cepat meningkat dan mengalahkan tension spring (b), menjadikan poppet valve bergerak ke kiri, tekanan udara masuk ke dalam chamber (c) melalui port (b), chamber (a) and control tube. Karena chamber (d) ditahan pada kondisi
dibawah atmosfir, perbedaan tekanan mengakibatkan gerakan ke kiri melawan spring (c), gerakan piston plate diteruskan ke pushrod (b), hydraulic piston dan push rod (c) untuk memutuskan kopling.
3. Pedal di lepas
Apabila kaki dilepaskan dari pedal, gaya beraksi pada relay valve piston terbebas penuh, sehingga perbedaan tekanan antara chamber (a) dan chamber (b) memaksa diaphragm, diaphragm stem adapter, push-rod (a) dan relay valve piston bergerak ke sebelah kanan. Ketika poppet valve tertutup dan pedoman tekanan udara dihentikan, tekanan udara yang tertahan di chamber (c), dikeluarkan ke udara luar melalui control tube,chamber(a), passage (c), chamber (b) dan port(c), menjadikan spring (c) menekan piston plate ke sebelah kanan.
Hubungan antara tekanan hudrolis yang dihasilkan oleh master cylinder dengan tenaga yang diperbesar oleh booster kopling sanggup ditunjukkan oleh grafik ibarat pada gambar disamping Sebagai teladan dari kurva, clutch booster sanggup berfungsi apabila tekanan hidrolis yang disuplai oleh master silinder mencapai 8 - 9 kg/cm². Aksi dari kembalinya clutch booster, tekanan hidrolis meningkat dalam merespon gerakan piston pada master cylinder.
Semoga pembeljaran ini sanggup menambah wawasan ihwal Otomotif kususnya Mobil,