Transmisi Otomatis, Cara Kerja Dan Komponen Lengkap Gambar
Sebelumnya dulu kita sudah mempelajari cara kerja transmisi manual, meneruskan materi yang dulu kini kita akan mempelajari Transmisi Otomatis, pribadi saja berikut uraian materinya.
TRANSMISI OTOMATIS
URAIAN
Bila pengemudi mengendarai kendaraan yang memakai transmisi manual, shift lever dipergunakan untuk memindahkan tingkat gigi transmisi pada tingkat yang lebih tinggi, untuk menambah kecepatan kendaraan. Pada ketika menuruni bukit atau pada ketika kendaraan tidak mempunyai cukup tenaga untuk mendaki bukit maka transmisi perlu dipindahkan ke tingkat yang rendah. Untuk alasan ini, maka pengemudi perlu selalu memahami beban mesin dan kecepatan kendaraan untuk dapat memindahkan gigi dengan tepat. Dengan memakai transmisi otomatis, maka perhatian pengemudi yang menyerupai di atas tidak diharapkan lagi, alasannya pemindahan gigi-gigi transmisi dilakukan secara otomatis pada ketika yang paling sempurna sesuai
dengan beban mesin dan kecepatan kendaraan.
URAIAN
Bila pengemudi mengendarai kendaraan yang memakai transmisi manual, shift lever dipergunakan untuk memindahkan tingkat gigi transmisi pada tingkat yang lebih tinggi, untuk menambah kecepatan kendaraan. Pada ketika menuruni bukit atau pada ketika kendaraan tidak mempunyai cukup tenaga untuk mendaki bukit maka transmisi perlu dipindahkan ke tingkat yang rendah. Untuk alasan ini, maka pengemudi perlu selalu memahami beban mesin dan kecepatan kendaraan untuk dapat memindahkan gigi dengan tepat. Dengan memakai transmisi otomatis, maka perhatian pengemudi yang menyerupai di atas tidak diharapkan lagi, alasannya pemindahan gigi-gigi transmisi dilakukan secara otomatis pada ketika yang paling sempurna sesuai
dengan beban mesin dan kecepatan kendaraan.
Yuk Pelajari Lagi Dan Pahami Lebih Dalam Tentang : Cara Kerja Dan Komponen Sistem Rem Lengkap Gambar
KEUNTUNGAN TRANSMISI OTOMATIS
Dibandingkan dengan transmisi manual, transmisi otomatis mempunyai beberapa laba sebagai berikut:
Dibandingkan dengan transmisi manual, transmisi otomatis mempunyai beberapa laba sebagai berikut:
1. Mengurangi kelelahan pengemudi dengan meniadakan pengoperasian pedal kopling dan pemindahan
gigi-gigi.
2. Perpindahan gigi yang terjadi secara otomatis dan lembut pada kecepatan yang sesuai dengan kondisi pengemudian, dengan demikian akan membebaskan pengemudi dari teknik pengendaraan yang menyulitkan menyerupai pengoperasian kopling.
3. Mencegah mesin dan pemindah tenaga dibebani beban yang berlebihan alasannya semuanya dihubungkan secara hidraulis (melalui torque converter) yang bukan mekanik.
gigi-gigi.
2. Perpindahan gigi yang terjadi secara otomatis dan lembut pada kecepatan yang sesuai dengan kondisi pengemudian, dengan demikian akan membebaskan pengemudi dari teknik pengendaraan yang menyulitkan menyerupai pengoperasian kopling.
3. Mencegah mesin dan pemindah tenaga dibebani beban yang berlebihan alasannya semuanya dihubungkan secara hidraulis (melalui torque converter) yang bukan mekanik.
BAGIAN-BAGIAN UTAMA DAN FUNGSI DASAR
Transmisi otomatis terdiri dari beberapa jenis yang dibentuk dengan cara yang berbeda-beda, tetapi fungsi dasar dan prinsip kerjanya sama. Transmisi otomatis mempunyai beberapa komponen utama. Agar transmisi otomatis sanggup bekerja dengan baik, maka bagian-bagian ini harus sanggup bekerja dengan sempurna dan dalam keadaan baik. Untuk memperoleh
pemahaman sepehuhnya perihal cara kerja transmisi otomatis, perlu dipahami peranan dasar dari bagian-
bab utama.
Transmisi otomatis terdiri dari beberapa jenis yang dibentuk dengan cara yang berbeda-beda, tetapi fungsi dasar dan prinsip kerjanya sama. Transmisi otomatis mempunyai beberapa komponen utama. Agar transmisi otomatis sanggup bekerja dengan baik, maka bagian-bagian ini harus sanggup bekerja dengan sempurna dan dalam keadaan baik. Untuk memperoleh
pemahaman sepehuhnya perihal cara kerja transmisi otomatis, perlu dipahami peranan dasar dari bagian-
bab utama.
Transmisi otomatis terdiri dari beberapa komponen utama sebagai berikut:
1. Torque converter
2. Planetary gear unit
3. Hydraulic control unit
4. Manual linkage
5. Automatic transmission fluida
2. Planetary gear unit
3. Hydraulic control unit
4. Manual linkage
5. Automatic transmission fluida
TORQUE CONVERTER
Torque converter dipasang pada sisi input shaft transmisi dan diikat dengan baut ke flywheel crankshaft.
Torque converter diisi dengan minyak transmsisi otomatis (ATF) yang berfungsi untuk memperbesar
momen mesin dan diteruskan ke transmisi.
Fungsi torque converter :
1. Memperbesar momen (torque) yang dihasilkan oleh mesin.
2. Bekerja sebagai kopling otomatis yang memindahkan (atau memutuskan) momen mesin ke transmisi.
3. Meredam getaran (torsional vibration) tanggapan momen dari mesin dan pemindahan daya (drive train).
4. Berfungsi sebagai flywheel untuk memperlembut putaran mesin.
5. Menggerakkan pompa oli dari hydraulic control system.
1. Memperbesar momen (torque) yang dihasilkan oleh mesin.
2. Bekerja sebagai kopling otomatis yang memindahkan (atau memutuskan) momen mesin ke transmisi.
3. Meredam getaran (torsional vibration) tanggapan momen dari mesin dan pemindahan daya (drive train).
4. Berfungsi sebagai flywheel untuk memperlembut putaran mesin.
5. Menggerakkan pompa oli dari hydraulic control system.
BRAKE
Brake memegang salah satu komponen planetary gear (sun gear, ring gear atau carrier) yang sanggup
bergerak untuk mendapat perbandingan gigi yang diperlukan. Brake dioperasikan oleh tekanan hidrolik. Ada dua tipe brake yaitu wet multiple disc brake dan
grup band type brake.
Brake memegang salah satu komponen planetary gear (sun gear, ring gear atau carrier) yang sanggup
bergerak untuk mendapat perbandingan gigi yang diperlukan. Brake dioperasikan oleh tekanan hidrolik. Ada dua tipe brake yaitu wet multiple disc brake dan
grup band type brake.
Pada tipe multiple disc brake, plate-plate yang diikatkan dengan rumah transmisi dan disc yang berputar integral dengan masing-masing planetary gear set
ditekan satu sama lain untuk memegang salah satu bab planetary gear biar tidak bergerak.
ditekan satu sama lain untuk memegang salah satu bab planetary gear biar tidak bergerak.
Tambah Ilmu kau Yuk, Mari Kita Pelajari Cara Praktis Menggunakan Silinder Bore Gauge
Pada tipe grup band brake, brake grup band dilingkarkan disekeliling brake drum yang disatukan dengan salah satu
bab planetary gear. Jika tekanan hidrolik bekerja pada piston yang berafiliasi dengan brake band,
brake grup band akan mencengkeram brake drum untuk memegang salah satu bab planetary gear biar
tidak bergerak.
bab planetary gear. Jika tekanan hidrolik bekerja pada piston yang berafiliasi dengan brake band,
brake grup band akan mencengkeram brake drum untuk memegang salah satu bab planetary gear biar
tidak bergerak.
CLUTCH DAN ONE-WAY CLUTCH
Clutch menghubungkan torque converter untuk memindahkan momen mesin ke intermediate shaft dan memutuskan kekerabatan torque converter dari planetary gear untuk menghentikan pemindahan momen.
Clutch tipe multiple-disc terdiri dari beberapa disc yang disusun bolak-balik. Clutch dihubungkan dan dibebaskan oleh tekanan hidrolik. One-way clutch terdiri dari inner race dan outer race dengan sprag atau roller yang ditempatkan ditengahnya. One-way clutch hanya sanggup meneruskan momen puntir pada satu arah.
Clutch menghubungkan torque converter untuk memindahkan momen mesin ke intermediate shaft dan memutuskan kekerabatan torque converter dari planetary gear untuk menghentikan pemindahan momen.
Clutch tipe multiple-disc terdiri dari beberapa disc yang disusun bolak-balik. Clutch dihubungkan dan dibebaskan oleh tekanan hidrolik. One-way clutch terdiri dari inner race dan outer race dengan sprag atau roller yang ditempatkan ditengahnya. One-way clutch hanya sanggup meneruskan momen puntir pada satu arah.
HYDRAULIC CONTROL SYSTEM
Hydraulic control system terdiri dari oil pan yang berfungsi sebagai reservoir fluida, pompa oli untuk
membangkitkan tekanan hidrolik, katup-katup yang mempunyai banyak sekali fungsi dan pipa-pipa jalan masuk fluida yang mengalirkan minyak transmisi ke clutch, brake dan bagian-bagian lain pada hydraulic control system. Sebagian besar katup hydraulic control system diletakkanpada valve body assembly yang berada di bawah
planetary gear.
Hydraulic control system terdiri dari oil pan yang berfungsi sebagai reservoir fluida, pompa oli untuk
membangkitkan tekanan hidrolik, katup-katup yang mempunyai banyak sekali fungsi dan pipa-pipa jalan masuk fluida yang mengalirkan minyak transmisi ke clutch, brake dan bagian-bagian lain pada hydraulic control system. Sebagian besar katup hydraulic control system diletakkanpada valve body assembly yang berada di bawah
planetary gear.
Fungsi hydraulic control system:
1. Mengalirkan minyak transmsisi ke torque converter.
2. Mengatur tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa oli.
3. Merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi hidrolik "signal".
4. Memberikan tekanan hidrolik ke clutch dan brake untuk mengatur operasi planetary gear.
5. Melumasi bagian-bagian transmisi dengan minyak.
6. Mendinginkan torque converter dan transmisi dengan minyak.
1. Mengalirkan minyak transmsisi ke torque converter.
2. Mengatur tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa oli.
3. Merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi hidrolik "signal".
4. Memberikan tekanan hidrolik ke clutch dan brake untuk mengatur operasi planetary gear.
5. Melumasi bagian-bagian transmisi dengan minyak.
6. Mendinginkan torque converter dan transmisi dengan minyak.
SHIFTING CONTROL
Hydraulic control system merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi hydraulic "signal". Berdasarkan signal inilah tekanan hidrolik dialirkan ke kopling, rem dan planetary gear untuk merubah gear ratio secara otomatis sesuai dengan kondisi pengemudian. Shifting dilakukan oleh hydraulic control unit dengan cara sebagai berikut.
Hydraulic control system merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi hydraulic "signal". Berdasarkan signal inilah tekanan hidrolik dialirkan ke kopling, rem dan planetary gear untuk merubah gear ratio secara otomatis sesuai dengan kondisi pengemudian. Shifting dilakukan oleh hydraulic control unit dengan cara sebagai berikut.
MANUAL LINKAGE
Transmisi otomatis melaksanakan up-shift dan down-shift secara otomatis. Tetapi ada dua buah linkage yang memungkinkan dioperasikan secara manual oleh pengemudi dihubungkan dengan transmisi otomatis. Linkage ini yaitu selector lever dengan cable dan accelerator pedal dan throttle cable.
Transmisi otomatis melaksanakan up-shift dan down-shift secara otomatis. Tetapi ada dua buah linkage yang memungkinkan dioperasikan secara manual oleh pengemudi dihubungkan dengan transmisi otomatis. Linkage ini yaitu selector lever dengan cable dan accelerator pedal dan throttle cable.
SHIFT SELECTOR CABLE
Shift selector lever mempunyai shift lever dari transmisi manual. Ini dihubungkan dengan transmisi melalui kabel. Pengemudi sanggup menentukan mode gerakan maju atau mundur, netral dan parkir dengan mengoperasikan lever ini. Pada kebanyakan transmisi otomatis, mode maju terdiri dari tiga tingkat "D" (Drive), "2" (Second) dan "L" (Low). Untuk keamanan, mesin hanya sanggup di start hanya pada posisi "N" (Neutral) atau "P" (Parkir); alasannya pada posisi tersebut transmisi tidak sanggup meneruskan tenaga dari mesin ke drive train.
Shift selector lever mempunyai shift lever dari transmisi manual. Ini dihubungkan dengan transmisi melalui kabel. Pengemudi sanggup menentukan mode gerakan maju atau mundur, netral dan parkir dengan mengoperasikan lever ini. Pada kebanyakan transmisi otomatis, mode maju terdiri dari tiga tingkat "D" (Drive), "2" (Second) dan "L" (Low). Untuk keamanan, mesin hanya sanggup di start hanya pada posisi "N" (Neutral) atau "P" (Parkir); alasannya pada posisi tersebut transmisi tidak sanggup meneruskan tenaga dari mesin ke drive train.
PEDAL AKSELERASI
Pedal akselerasi dihubungkan melalui kabel pada throttle valve (throttle position sensor). Derajat
pengutamaan pedal akselerasi, juga merupakan pembukaan throttle valve diteruskan ke transmisi melalui kabel ini. Transmisi otomatis melaksanakan up-shift dan down-shift tergantung pada beban mesin (pembukaan throttle
valve) dan pengemudi sanggup mengubahnya dengan mengatur pengutamaan pedal akselerasi.
Pedal akselerasi dihubungkan melalui kabel pada throttle valve (throttle position sensor). Derajat
pengutamaan pedal akselerasi, juga merupakan pembukaan throttle valve diteruskan ke transmisi melalui kabel ini. Transmisi otomatis melaksanakan up-shift dan down-shift tergantung pada beban mesin (pembukaan throttle
valve) dan pengemudi sanggup mengubahnya dengan mengatur pengutamaan pedal akselerasi.
AUTOMATIC TRANSMISSION FLUID (ATF)
High-grade petroleum-based mineral oil khusus yang dicampur dengan beberapa materi pelengkap dipergunakan untuk melumasi transmisi otomatis. Minyak ini dikenal sebagai Automatic Transmission Fluid (ATF) untuk membedakannya dari jenis minyak lain.
High-grade petroleum-based mineral oil khusus yang dicampur dengan beberapa materi pelengkap dipergunakan untuk melumasi transmisi otomatis. Minyak ini dikenal sebagai Automatic Transmission Fluid (ATF) untuk membedakannya dari jenis minyak lain.
Transmisi otomatis harus selalu memakai jenis ATF yang telah ditentukan. Penggunaan ATF selain
yang ditentukan atau penggunaan ATF yang adonan akan menurunkan kemampuan transmisi otomatis. Untuk memastikan bahwa transmisi otomatis bekerja dengan benar, level minyak juga penting. Pergunakan dipstick untuk investigasi level minyak, dilakukan ketika mesin berputar idle dan transmisi berada pada suhu kerja normal dan posisi tuas transmisi berada pada posisi P.
yang ditentukan atau penggunaan ATF yang adonan akan menurunkan kemampuan transmisi otomatis. Untuk memastikan bahwa transmisi otomatis bekerja dengan benar, level minyak juga penting. Pergunakan dipstick untuk investigasi level minyak, dilakukan ketika mesin berputar idle dan transmisi berada pada suhu kerja normal dan posisi tuas transmisi berada pada posisi P.
Fungsi ATF:
1. Memindahkan momen puntir pada torque converter
2. Mengendalikan hydraulic control system, demikian juga kerja kopling dan rem pada transmisi otomatis.
3. Melumasi planetary gear dan bagian-bagian lain yang bergerak
4. Mendinginkan bagian-bagian yang bergerak.
1. Memindahkan momen puntir pada torque converter
2. Mengendalikan hydraulic control system, demikian juga kerja kopling dan rem pada transmisi otomatis.
3. Melumasi planetary gear dan bagian-bagian lain yang bergerak
4. Mendinginkan bagian-bagian yang bergerak.
POSISI GIGI.
• P (Park).
Output shaft dikunci oleh pawl yang masuk ke dalam shaftng lock wheel pada output shaft. Kendaraan tidak sanggup bergerak. Tidak ada rasio.
Mesin sanggup di-start pada posisi P.
• R (Reverse).
Kendaraan sanggup bergerak dalam arah mundur.
• N (Neutral).
Tidak ada rasio. Mesin sanggup di-start pada posisi N.
• D (Drive).
Digunakan untuk pengendaraan normal. Transmisi akan bekerja secara otomatis pada setiap gear ratio gigi maju. Saat beroperasi pada posisi D, perpindahan ke gigi yang lebih tinggi atau lebih rendah dicapai melalui perintah dari TCM. Tidak direkomendasikan untuk menarik beban berat atau berjalan pada bukit yang terjal.
• 3 Manual Third.
Untuk menarik beban berat atau berjalan pada bukit yang terjal. Jika Manual third dipilih, transmisi akan
mulai menggerakkan kendaraan pada gigi 1, naik gigi secara otomatis ke gigi 2 dan 3, tetapi tidak akan naik melebihi gigi 3. Penurunan gigi secara otomatis dan engine brake tersedia. Manual 3rd tidak akan bekerja kalau dipilih ketika kecepatan kendaraan terlalu tinggi, di atas 140 km/jam.
• 2 Manual Second.
Saat berjalan pada bukit yang terjal atau jalan yang sangat ramai. Jika Manual second dipilih, transmisi akan mulai menggerakkan kendaraan pada gigi 1, naik gigi secara otomatis ke gigi 2, tetapi tidak akan naik melebihi gigi 2. Penurunan gigi secara otomatis dan engine brake tersedia. Manual 2nd tidak akan bekerja kalau dipilih ketika kecepatan kendaraan terlalu tinggi, di atas 90 km/jam.
• L Manual First.
Saat berjalan pada bukit yang sangat terjal dan engine brake maksimum. Jika Manual first dipilih, transmisi tidak akan naik ke gigi 2. Manual 1st tidak akan bekerja kalau dipilih ketika kecepatan kendaraan terlalu tinggi, di atas 45 km/jam.
• P (Park).
Output shaft dikunci oleh pawl yang masuk ke dalam shaftng lock wheel pada output shaft. Kendaraan tidak sanggup bergerak. Tidak ada rasio.
Mesin sanggup di-start pada posisi P.
• R (Reverse).
Kendaraan sanggup bergerak dalam arah mundur.
• N (Neutral).
Tidak ada rasio. Mesin sanggup di-start pada posisi N.
• D (Drive).
Digunakan untuk pengendaraan normal. Transmisi akan bekerja secara otomatis pada setiap gear ratio gigi maju. Saat beroperasi pada posisi D, perpindahan ke gigi yang lebih tinggi atau lebih rendah dicapai melalui perintah dari TCM. Tidak direkomendasikan untuk menarik beban berat atau berjalan pada bukit yang terjal.
• 3 Manual Third.
Untuk menarik beban berat atau berjalan pada bukit yang terjal. Jika Manual third dipilih, transmisi akan
mulai menggerakkan kendaraan pada gigi 1, naik gigi secara otomatis ke gigi 2 dan 3, tetapi tidak akan naik melebihi gigi 3. Penurunan gigi secara otomatis dan engine brake tersedia. Manual 3rd tidak akan bekerja kalau dipilih ketika kecepatan kendaraan terlalu tinggi, di atas 140 km/jam.
• 2 Manual Second.
Saat berjalan pada bukit yang terjal atau jalan yang sangat ramai. Jika Manual second dipilih, transmisi akan mulai menggerakkan kendaraan pada gigi 1, naik gigi secara otomatis ke gigi 2, tetapi tidak akan naik melebihi gigi 2. Penurunan gigi secara otomatis dan engine brake tersedia. Manual 2nd tidak akan bekerja kalau dipilih ketika kecepatan kendaraan terlalu tinggi, di atas 90 km/jam.
• L Manual First.
Saat berjalan pada bukit yang sangat terjal dan engine brake maksimum. Jika Manual first dipilih, transmisi tidak akan naik ke gigi 2. Manual 1st tidak akan bekerja kalau dipilih ketika kecepatan kendaraan terlalu tinggi, di atas 45 km/jam.
Saat terjadi perpindahan gigi secara otomatis, rasio berubah menurut perintah dari TCM. Penggunaan sensor-sensor elektronik dan switch-switch eksternal menghasilkan input ke TCM. TCM mengolah sinyal-
sinyal ini dan mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan mengaktifkan solenoid dalam transmisi.
sinyal ini dan mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan mengaktifkan solenoid dalam transmisi.
Bekerjanya solenoid ini mengarahkan pedoman tekanan oli dari pump ke clutch-clutch transmisi. Gigi yang menghasilkan rasio digerakkan melalui clutch, dan arah output shaft dan pembesaran torsi bergantung pada clutch atau kombinasi clutch mana yang bekerja. Tekanan oli pompa transmisi juga dikontrol oleh TCM.
GARIS BESAR FUNGSI DARI ELEKTRONIK
Pada dasarnya system transmisi terdiri dari:
• TCM, sistem elektronik dengan switch, sensor dan solenoid.
• Torque Converter dengan Lock Up Clutch/ Torque Converter Clutch (TCC)
• Gigi-gigi, clutch dan band.
• Pump, valve, accumulator, servo dan system hidrolis.
Control elektronik berfungsi untuk:
• Mengontrol ketika perpindahan melalui shift solenoid.
• Mengontrol lock up clutch melalui lock up solenoid.
• Diagnosa (Check Trans Lamp)
TCM sanggup mengontrol faktor-faktor ini dengan memakai informasi dari sumber berikut:
• Dari Vehicle Speed Sensor. Kecepatan kendaraan.
• Dari Throttle Position Sensor. Penekanan pedal gas (beban mesin).
• Dari Neutral Start Switch. Posisi shift lever (hanya N, 2 dan L).
• Dari Overdrive Switch. Pemilihan Overdrive.
• Dari Brake Switch. Penekanan pedal gas.
Pada dasarnya system transmisi terdiri dari:
• TCM, sistem elektronik dengan switch, sensor dan solenoid.
• Torque Converter dengan Lock Up Clutch/ Torque Converter Clutch (TCC)
• Gigi-gigi, clutch dan band.
• Pump, valve, accumulator, servo dan system hidrolis.
Control elektronik berfungsi untuk:
• Mengontrol ketika perpindahan melalui shift solenoid.
• Mengontrol lock up clutch melalui lock up solenoid.
• Diagnosa (Check Trans Lamp)
TCM sanggup mengontrol faktor-faktor ini dengan memakai informasi dari sumber berikut:
• Dari Vehicle Speed Sensor. Kecepatan kendaraan.
• Dari Throttle Position Sensor. Penekanan pedal gas (beban mesin).
• Dari Neutral Start Switch. Posisi shift lever (hanya N, 2 dan L).
• Dari Overdrive Switch. Pemilihan Overdrive.
• Dari Brake Switch. Penekanan pedal gas.
Cukup hingga di sini dulu untuk materi Transmisi, di artikel selanjutnya kita akan membahas lebih dalam lagi perihal Transmisi Otomatis, dan mengetahui lebih detail komponen-komponen yang terdapat pada Transmisi Otomatis, Selamat Belajar dan semoga Bermanfaat.