Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dasar Dan Komponen Motor Stater Lengkap Gambar

SISTEM STARTER
    URAIAN Karena mesin tidak dapat
berputar dengan sendirinya, dibutuhkan tenaga dari luar untuk mengengkol dan membantunya untuk hidup. Diantara banyak sekali peralatan yanga ada, kini automobil memakai motor listrik yang dikombinasikan dengan magnetic switch untuk mendorong pinion gear yang berputar ke dalam atau keluar dari/ relasi dengan ring gear yang ada pada roda penerus (flywheel) mesin.
    Motor starter harus sanggup membangkitkan momen puntir yang besar dari sumber tenaga baterai
yang terbatas. Pada waktu yang
bersamaan harus ringan dan kompak. Oleh lantaran itu maka dipergunakanlah motor serie DC (direct current). Mesin tidak akan sanggup start sebelum melaksanakan siklus operasionalnya berulangulang yakni langkah hisap,
kompresi, pembakaran dan buang. Langkah pertama untuk menghidupkan mesin, memutarkannya dan menyebabkan
kemudian siklus pembakaran pendahuluan.
    Motor starter minimal harus sanggup memutarkan mesin pada kecepatan minimum yang dibutuhkan untuk memperoleh pembakaran awa l. Kecepatan putar minimum yang dibutuhkan untuk menghidupkan mesin berbeda tergantung pada konstruksi dan kondisi operasinya tetapi pada umumnya 40 hingga 60 rpm untuk motor bensin dan 80 hingga 100 rpm untuk motor diesel.
    Alasannya mengapa mesin tidak akan hidup hingga kecepatan putarannya mencapai tingkat tertentu mencakup :
    • Bahan bakar tidak teratomisasi sepenuhnya pada putaran rendah. Pada motor bensin, kecepatan udara masuk kuat terhadap kerja karburator. Pada motor diesel, kecepatan putaran pompa injeksi yang rendah tidak memungkinkan terjadinya atomisasi materi bakar secara sempurna.
    • Temperatur yang terlalu rendah. Pada motor bensin, temperatur silinder yang rendah menghambat pengabutan materi bakar. Pada motor diesel, hingga temperatur udara yang dikompresikan di dalam silinder tercapai, materi bakar masih sanggup saja gagal terbakar.
    Karena karakteristik motor starter semakin rendah putarannya, inj akan mengambil arus lebih besar dari baterai, dan baterai mungkin tidak bisa untuk memperlihatkan tenaga yang cukup ke sistem pengapian (pada motor bensin) selama pemutaran awal, lantaran tegangan di terminal baterai banyak turun. Bila ini terjadi, maka kemampuan pembakaran akan menurun, lantaran tegangan yang masuk ke kumparan primer dari menimbulkan tegangan dikirimkan ke ignition coil tidak cukup, sekunder yang tidak cukup
busi
PRINSIP KAIDAH ULIR KANAN

    Bila arus mengalir dalam suatu penghantar (conductor), medan magnet akan bangun pada arah yang terlihat pada ilustrasi di samping sesuai kaidah ulir kanan.

KAIDAH TANGAN KIRI FLEMING

    Jika suatu penghantar berada di dalam garis gaya magnet, dan penghantar tersebut arus listrik maka penghantar tersebut menghasilkan gerak. Pada kaidah tangan kiri fleming, jari telunjuk dialiri akan memperlihatkan arah garis gaya magnet dari utara ke selatan, jari tengah memperlihatkan arus listrik mendekati dan gerakkan ibu jari memperlihatkan penghantar
MOTOR STARTER
    Motor Starter yang kini dipergunakan pada automobil memakai magnetic switch yang mendorong gear yang berputar (disebut pinion gear) untuk menghubungkan dan melepaskan perkaltan dengan ring gear yang berada di sekeliling flywheel yang dilkat dengan baut-baut pada poros engkol.
    Dewasa ini ada dua tipe utama motor starter yang dipergunakan pada mobil-mobil dan truk-truk kecil yakni reduksi. Automobil yang konvensional dan dirancang untuk tempat hirau taacuh memakai motor starter tipe reduksi yang menghasilkan momen yang lebih besar yang dibutuhkan untuk menghidupkan mesin pada temperatur rendah.
    Karena kemampuannya membangkitkan momen jauh lebih besar dari pada tipe konvensional pada ukuran dan berat yang sama, maka banyak automobil yang mulai memakai tipe reduksi meskipun dioperasikan di tempat panas.
1. TIPE KONVENSIONAL

    KONSTRUKSI Motor Starter tipe
ini terdiri dari sebuah magnetic switch, motor elektrik, drive lever, pinion gear, starter clutch dan lain-lain ibarat terlihat di bawah.
    Pinion gear ditempatkan satu poros dengan arma Pada umumnya motor starter digolongkan berdasarkan nominal outputnya (dalarn KW) - makin besar outputnya semakin besar pula kemampuan startnya. Pada umumnya kendaraan memakai baterai 12 V maka motor starter juga dirancang untuk tegangan tersebut.
   Beberapa kendaraan bermotor diesel memakai dua buah bateral 12 V yang dihubungkan seri (12 V + 12 V - 24 V) dengan
sebuah motor starter 24 V untuk
memperbesar kemampuan start. Konstruksi, cara kerja dan mekanisme trouble shooting untuk motor starter 24 V intinya sama dengan tipe 12 V. Kali kami lebih mengkonsentrasikan pada tipe 12 V yang lebih umum

1. Yoke Assy

    Yoke assy terdiri dari :
Yoke core, pole core, field coil dan brush (+). Field coil dipasang pada setiap kutub (pole) dengan memakai lempeng kabel tembaga dan diisolasi satu dengan yang lainnya serta terhadap core dan dihubungkan secara serf dengan gulungan armatu-re melalui brush.
    Pole core berfungsi untuk menopang field coil dan berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan oleh field coil. Pada umumnya setiap motor starter mempunyai 4 buah pole core yang diikat pada yoke core (body starter) dengan skrup.

2. Armature Assy

    Armature assy terdiri dari :
Armature shaft, helical spline, armature winding, armature core dan comu-tator. Secara umum armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik ( gerak putar). Armature core merupakan sebatang besi yang berbentuk silinder bercelah yang berfungsi sebagai inti besi dari coil armature. Armature shaft bertumpu pada 2 atau 3 bearing bush.
    Helical splines dibentuk pada poros untuk memung-kinkan overruning clutch bergeser secara halus ketika bertaut dengan ring gear. Loops / gulungan armatu-re terletak pada core dan diisolasi satu dengan yang lainnya dan ujungujungnya dihubungkan ke
segmentsegment comutator. Overruning Clutch Assy OC. dipakai untuk meneruskan torsi putaran armature ke ring gear mesin. OC. memungkinkan pinion berputar lebih cepat dari armature sehabis mesin distart, mencegah kerusakan armature akhir gaya sentifugal pada kecepatan tinggi.

Overruning clutch terdiri dari :
   1. Driving member yang dihubungkan dengan spline tube.
   2. Driven member yang dihubungkan pada pinion.
   3. Clutch springs.
   4. Cylindrical rollers.

    Ada 5 atau Iebih roller antara driven dan driving member, celah. rollers ini terletak pada lubang atau Permukaan luar dari celah ini sedikit miring dan tirus (tapered ). Setiap rollers didorong kearah pecahan tirus dari celahnya oleh sebuah coil spring kecil.
    Bila outer barrel berputar ke arah jarum jam maka roller antara outer barrel dan inner barrel sehingga outer barrel dan inner barrel berputar dalam arah yang sama. Keadaan demikian disebabkan lantaran roller ditekan oleh spring dan putaran outer barrel. Apabila mesin telah hidup, maka pinion akan terpu-tar lebih cepat dari outer barrel .
    Akibatnya akan memindahkan roller dari posisi semula hingga memungkinkan outer berputar bebas dari inner barrel. Dengan demikian putaran pinion akhir putaran ring gear tidak diteruskan ke armature.

3. Magnetic Switch Assy

    Magnetic switch terdiri dari : Solenoid, Inti Magnet, Plunger,
(inti gerak ), Return spring, Kontak dan Terminal. Solenoid terdiri dari 2 coil yakni pull in coil (penarik) dan hold in coil ( penahan ), yang berfungsi untuk menggerakkan pinion sehingga bertaut dengan engine ring gear dengan cara menarik dan menahan plunger.

3. Drive End Frame

    Satu pecahan dari drive end frame menutup overruning clutch dan drive lever, yang berfungsi mem-berikan derma dan debu dan udara korosif. Oilless bush dipress fit pada drive end frame, se-hingga memperlihatkan inter val service yang lama.

4. Rear End Frame

   Oilless bush juga dipress fit pada rear end frame. Grease ditambahkan pada cover belakang untuk melumasi antara bush dan ujung poros dan jugs untuk melumasi brake spring.

5. Drive Lever

    Drive lever (tempat dipasangnya drive spring) dihubungkan dengan sambungan penggeser ( Shift Linkage) untuk menghasilkan pertautan pinion dengan ring gear yang halus dan efisien.