Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampak Negatif Tidak Percaya Terhadap Anak

Sudah terbit di: https://steemit.com/pendidikananak/@puncakbukit/dampak-negatif-tidak-percaya-terhadap-anak

Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik termasuk terhadap sang buah hati. Sebagai orang tua, anda pastilah menginginkan segala keputusan terbaik untuk anak anda. Kebanyakan orang renta selalu menyuruh anaknya untuk berhati – hati ketika mencoba sesuatu hal yang baru. yang balasannya malah orang renta berlaku over protektif terhadap sang anak. tapi sadarkah anda kebiasaan ini mungkin berdampak negatif bagi anak?.


Gambar 1. Orang renta dan anak

Kekhawatiran berlebihan “perilaku over protektif”, yang ditangkap anak yakni orang renta tidak percaya kemampuan mereka. Nah, kalau sudah begini biasanya anak akan kehilangan kepercayaan diri mereka. Berikut beberapa pengaruh negatif yang sanggup ditimbulkan dari sikap over protektif.

  1. Keputusan yang dibentuk anak cenderung terburu – buru dan anak gampang marah
    Studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Vermont menyebut orang terlalu mengontrol menciptakan anak rentan stres. Hal ini menyebabkan mereka lebih bernafsu dan tidak sopan kepada teman-temannya, bahkan ketika mereka dewasa.

    Peneliti Jamie Abaied dan rekan-rekannya meneliti 180 mahasiswa dan hubungan mereka dengan orang tuanya. Hubungan mereka dianalisis berdasarkan seberapa sering orang renta mengirim pesan teks, email, atau mengontak melalui media sosial.

    Ditemukan bahwa mahasiswa yang orang tuanya sering berkirim pesan merasa lebih gampang cemas dan stres. Hal ini menciptakan mereka lebih sering mengambil keputusan secara terburu-buru dan lebih sering murka kepada sahabat tanggapan hal sepele.

    Sebaliknya, mahasiswa yang berkirim pesan dengan orang tuanya dalam frekuensi normal mempunyai kepribadian yang lebih tenang. Mereka juga lebih baik dalam mengambil keputusan dan lebih sering dipilih menjadi pemimpin kelompok.

  2. Masa depan anak kurang bahagia
    Penelitian yang dilakukan oleh Dr Mai Stafford dari University College London dilakukan kepada 5.000 orang yang lahir pada tahun 1946. dr Stafford melaksanakan survei terhadap contoh didik orang renta dan bagaimana kehidupan si anak bertahun-tahun kemudian.

    Penelitian Dr Stafford menemukan bahwa orang renta yang mengedepankan kehangatan dan responsif mempunyai anak yang lebih bahagia, lebih sehat secara mental dan lebih puas menjalani hidup ketika dewasa.

    Sebaliknya, orang renta yang mengekang anak ternyata berpotensi menciptakan anak tidak senang dan tidak puas akan hidupnya. Ada beberapa faktor yang memengaruhi perasaan ini, antara lain ketergantungan yang tinggi terhadap orang renta dan tak bisa mengambil keputusan sendiri.

  3. Anak sulit mengambil keputusan
    Pernahkah menemukan anak yang selalu bertanya pada orangtuanya ketika akan tetapkan sesuatu. Jika sesekali dilakukan, hal itu tidak duduk perkara alasannya yakni artinya anak menghargai keberadaan orangtuanya sebagai penasehat hidupnya.

  4. Kemungkinan menjadi pemberontak ketika dewasa
    Seorang anak mungkin akan membisu saja ketika mendapatkan sikap orangtua yang adikara dan terlalu protektif. Mereka akan menuruti setiap perintah dan larangan yang kita sampaikan pada mereka. Tetapi jangan gembira kalau cara mendidik orangtua yang ibarat itu menciptakan mereka patuh tanpa perlawanan.

    Mungkin saja suatu ketika mereka akan menjadi pemberontak alasannya yakni merasa tidak tahan dengan sikap orangtuanya. Ketika usia balita anak mungkin belum bisa bertanya mengapa mereka dihentikan dan diperintah melaksanakan banyak hal, tetapi semakin bertambahnya usia mereka, pertanyaan di dalam pikiran mereka pun akan makin besar.

    Jika orangtua tetap tidak bisa menunjukkan klarifikasi yang sanggup diterima oleh nalar mereka, maka mereka akan menjadi sosok pemberontak yang liar dan sukar dikendalikan.

Setiap orang renta pastilah menginginkan hal yang terbaik untuk anak – anaknya. Namun, perlu diingat bahwa setiap anak mempunyai haknya untuk bertindak sesuai apa yang ia anggap benar setiap anak juga berhak hidup tanpa kekangan dari pihak manapun.

Oleh : Lintang Rahmawati
(Kirim pesan ke penulis)

Referensi :
1. http://www.voa-islam.com/read/muslimah/2010/04/09/4914/menghindari-dampak-negatif-rasa-tidak-percaya-diri-pada-anak/#sthash.Qc1P5x6K.dpbs
2. https://cantik.tempo.co/read/1044303/tak-percaya-pada-anak-dampak-buruknya-sampai-dia-besar

Referensi gambar :
1. https://pixabay.com/en/family-parenting-together-people-1784371/
Sumber https://www.pendidikan-anak.com/