Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Huawei P10 Leica, Stabil Kameranya Juara!




Opening dari video di atas ini diambil dari atas sebuah delman, sembari muka mesem-mesem terkena rintik gerimis, dan verbal komat-kamit berdoa semoga sang kuda tidak membuang  angin.

Eh, bukan ini deh kayanya yang mau saya informasikan, heuheu. Opening video ini direkam memakai Huawei P10 dari atas delman yang tentunya berguncang-guncang terus seiring derap langkah sang kuda. Dan berdasarkan saya di sinilah juaranya Huawei P10. Hasilnya stabil sekali bukan?

Sebuah video lagi akan saya tampilkan, Anda boleh menentukan untuk fokus pada goresan pena di kaos sang mas-mas, atau pada stabilnya hasil perekaman video Huawei P10 lagi, hahaha.

Yak, kita mulai video review dari Huawei P10 ini. Beberapa hari sehabis melaksanakan unboxing ponsel ini, saya alhasil tetapkan untuk menjual Honor 9 saya alasannya yakni merasa P10 akan sanggup menggantikan tempatnya. Pikiran ini muncul akhir jeroan keduanya yang sama persis, namun P10 hadir dengan body yang lebih ramping dengan materi backcover logam, yang memang tak mempunyai refleksi seindah backcover beling miliki Honor 9.

Adalah sebuah goresan pena di pojok kanan atas sisi belakang Huawei P10 ini yang menciptakan ponsel ini ganteng bertingkat-tingkat. Ya, goresan pena Leica ini yakni jaminan mutu. Buktinya? Kan sudah di opening tadi heuheu. Tapi saya akan munculkan lagi deh nih hasil foto dari kamera Huawei P10 yang dalam evaluasi saya berhasil menyabet juara umum untuk kategori kamera, dengan penerima semua ponsel pintar yang pernah saya ulas.

Seperti umumnya smartphone Huawei lain, pada P10 ini mode manual juga hadir dengan lengkap baik pada mode foto maupun video. Portrait mode ada, termasuk juga wide aperture mode yang menyerupai biasa sanggup melaksanakan re-focus sehabis foto diambil, sehingga kita sanggup menentukan ada di mana sang fokus, dan seberapa besar imbas bokeh yang hendak dimunculkan.

Tak banyak yang sanggup saya katakan, selain kameranya juara! Mengambil gambar menjadi kenikmatan tersendiri memakai Huawei P10 ini, alasannya yakni hasilnya selalu memuaskan mata ini. Saya pikir Anda pun sudah sanggup menilainya dari deretan foto yang saya ambil tadi ya.



Sekarang kita berpindah ke bahasan performa. Ternyata, walaupun sama-sama memakai processor HiSilicon Kirin 960 dengan sokongan RAM 4 GB, skor Antutu Honor 9 dan Huawei P10 terpaut cukup jauh, di mana skor Honor 9 ada pada kisaran 116-ribuan, maka skor P10 cukup menjulang pada angka 139-ribuan. Cukup ganjil ya, saya tak tahu apakah ada perbedaan pada kategori RAM ataupun storage yang dipakai sehingga skornya selisih banyak? Atau memang performa Honor 9 dicekik semoga baterainya lebih hemat?

Ya, alasannya yakni sepemakaian saya, baterai Huawei P10 tak sanggup sehemat Honor 9. Jika Honor 9 selalu dengan gampang menembus 24 jam walau intens digunakan, maka tidak dengan Huawei P10. Smartphone ini seringkali hanya bertahan sekitar 20 jam dalam pemakaian ringan, dan hanya sanggup bertahan dari pagi hingga malam saja ketika pemakaian lebih intens.

Tapi ini juga sanggup jadi dari perbedaan cara kedua ponsel ini mengatur daya baterainya. Di mana pada Honor 9 terasa sekali notifikasi sering lebih lambat masuk, sementara Huawei P10 tergolong real-time untuk urusan ini.

Oh ya satu hal lagi soal perbedaan ini, Huawei P10 terasa lebih gampang menghangat di tangan ketika dipakai bermain game atau merekam video. Mungkin faktor materi logam yang lebih cepat menghantarkan panas ketimbang beling ya.

Sampai ketika ini, skor 2-1 untuk keunggulan Huawei P10, di mana ponsel ini unggul di sektor kamera dan performa, serta sedikit tertinggal dari Honor 9 dalam duduk masalah daya tahan baterai.

Skor sanggup jadi sama berpengaruh jikalau kita menghitung harga jual dari kedua smartphone ini. Huawei P10 terang lebih mahal dari Honor 9, selain alasannya yakni statusnya sebagai flagship Huawei tahun ini, mungkin lisensi Leica juga tak murah untuk ditebus ya. Saat ini Huawei P10 dijual pada harga $470 atau sekitar 6,5 juta Rupiah di GearBest.com. Sementara entah kenapa Honor 9 dijual pada harga $462 ketika ini, padahal saya ingat ketika Black Friday kemudian harganya sempat menyentuh sekitar $330 saja alias sekitar 4,5 juta Rupiah.

Honor 9 saya sendiri dulu saya beli seharga 5,8 juta Rupiah di tokopedia.

Nah jadinya saya bingung, mau tetapkan harga berapa untuk Honor 9 pada perbandingkan kali ini. Dari itu, saya skip deh membandingkan aspek ini pada kedua smartphone Huawei ini.

Terlebih, ada kabar Huawei P10 ini segera dirilis resmi di Indonesia. Melihat harga Nova 2i yang sudah dirilis duluan, dan harga Huawei P9 ketika pertama dijual tahun lalu, tebakan saya rasanya harga P10 ini takkan jauh dari angka 7 juta deh, atau mungkin 8 jutaan untuk versi plus-nya. Walau bahwasanya ada sedikit iman dalam hati saya bahwa Huawei akan menjualnya lebih mahal dari itu sih, jikalau melihat dari contoh sebelumnya. Tapi kita lihat nanti saja ya.

Jika disuruh menentukan antara Honor 9 dan Huawei P10, ketika ini saya lebih condong kepada nama pertama. Ya, Honor 9 lebih ngangenin berdasarkan saya. Sensasi backcovernya itu belum sanggup tergantikan. Sementara Huawei P10 mempunyai desain yang lebih mainstream.

Tapi urusan kamera yang juara banget dan notifikasi yang lebih real-time memang tak sanggup didapatkan pada Honor 9. Serta Huawei P10 mempunyai ukuran yang lebih compact.

Untuk performa sih keduanya sama-sama gegas, saya jamin Anda takkan sanggup membedakan kinerja keduanya dalam keseharian. Honor 9 sedikit lebih unggul dalam daya tahan baterai dan tak cepat hangat.

Oh ya, Huawei P10 tak mempunyai tombol kapasitif selain tombol home yang sekaligus berfungsi sebagai fingerprint scanner ini ya. Navigasi sanggup dilakukan dengan dua cara, di mana yang pertama dalah cara konvensional yaitu dengan on screen button. Kedua yakni dengan memanfaatkan tombol home, di mana sentuh sekali berfungsi sebagai back, sentuh dan tahan sebagai home, geser ke samping sebagai recent apps, dan menyapu layar dari bab bawah luar ke atas untuk mengakses Google Assistant.

Fingerprint scannernya sendiri super cepat dan super akurat. Sip lah pokoknya.


Apa Kata Aa Gogon perihal Huawei P10

Kesimpulan saya, dengan harga yang harus dikeluarkan ketika menebus Huawei P10 ketika ini yang sudah mencapai 6,5 jutaan saja, ini sanggup jadi flagship yang cukup terjangkau. Dapat kamera kelas flagship, bersertifikat Leica dengan hasil foto juara dan video yang sangat stabil. Body compact juga rasanya sudah cukup jarang juga ditemukan pada flagship jaman now ya.

Eh tapi kadang suka ada coupon discount lho di GearBest, saya sertakan di deskripsi video ini juga ya, tidak mengecewakan soalnya kalau code coupon-nya berhasil, jadi tinggal $429 saja alias 5,9 jutaan lho!

Kalau soal looks ya memang walau tetap kece, sanggup dibilang overall ini masuk ke desain yang mainstream sih. Satu hal yang sangat-sangat saya suka dari desainnya malah ada pada aksen merah pada tombol powernya itu hihihi.

Jadi, dengan harga segitu, berdasarkan saya cukup lengkap apa yang didapat, kamera, desain, hingga ke performa. Satu-satunya yang butuh peningkatan berdasarkan saya yakni daya tahan baterai saja.

Oh ya lupa, untuk multimedia juga Huawei P10 ini jempolan banget. Layar tajam dengan sudut pandang luas, dilengkapi dengan loudspeaker dengan output jernih dan power yang cukup bertenaga. Asik lah buat youtube-an mah.

Dari Kota Cimahi Aa Gogon pamit undur diri, wassalam!
Sumber https://www.gontagantihape.com/