Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengatasi Perilaku Temperamental Anak

Sudah terbit di: https://steemit.com/pendidikananak/@puncakbukit/mengatasi-sikap-temperamental-anak

Sebagian anak mempunyai perilaku yang temperamental. Secara mendasar, temperamental adalah perilaku yang sangat emosional. Biasanya, seorang anak akan menunjukkan perilaku tersebut kalau tak berhasil mencapai tujuannya. Misalnya, kalau seorang anak tak berhasil menuntaskan permainan puzzle, ia akan melempar puzzle sebagai ‘pelampiasan’ kekecewaannya. Contoh lainnya, kalau tak berhasil menuntaskan suatu level game android, ia akan menggerutu. Nah, apakah anak kita bersikap demikian?


Gambar 1. Mengatasi Sikap Temperamental Anak?

Bila anak kita menunjukkan perilaku tersebut, tentunya menciptakan kita dan orang-orang di sekitarnya merasa kurang nyaman. Terlebih, kalau sang anak menunjukkan perilaku temperamental yang sangat meledak-ledak. Tak tertutup kemungkinan juga, ketika anak menginjak usia dewasa. perilaku temperamental akan terbawa, Nah, kalau anak kita mempunyai perilaku tersebut, bagaimana mengatasinya?

Sebelum membahas bagaimana cara mengatasinya, mari kita mengkaji apa yang bergotong-royong menjadikan anak bersikap temperamental. Menurut Ross Greene, seorang psikologi sekaligus penulis buku The Explosive Child, perilaku temperamental anak disebabkan ketidakmampuan anak dalam mengekplorasi. Selain itu, Greene pun menambah bahwa faktor keturunan menjadi hal lainnya yang menjadikan munculnya perilaku temperamental anak.

Nah, dengan demikian, sebagai langkah awal mengatasi perilaku tersebut, kita jauhkan anak dari kegiatan yang sanggup membuatnya menjadi temperamental. Misalnya, kalau anak bahagia bermain game android yang berisiko membuatnya menunjukkan perilaku temperamental, jauhkan anak dari game tersebut. Agar lebih menjauhkan game tersebut dari anak, kita sanggup juga mengajaknya melaksanakan kegiatan lainnya yang disukainya. Misalnya, berjalan-jalan ataupun berekreasi. Nah, sehabis anak merasa tenang, kita jelaskan bagaimana menuntaskan game tersebut. “Tunggulah sampai anak merasa damai sebelum melaksanakan sesuatu dengan benar”, tutur Greene.

Selain menjauhkan anak dari hal yang membuatnya menunjukkan perilaku frustrasi, sebagai langkah awal lainnya mengatasi perilaku tersebut, lekaslah membantu anak. Dengan lekas membantu anak, akan mencegah perilaku temperamental anak yang semakin meledak-ledak. Misalnya, kalau akan bersikap temperamental lantaran kesulitan menuntaskan game puzzle, lekaslah membantu anak menyelesaikannya. Nah, sehabis anak merasa lebih tenang, kita jelaskan bagaimana menuntaskan game tersebut.

Selain faktor ketidakmampuan dalam bereksplorasi, Green pun menuturkan bahwa kurangnya motivasi pun menjadi penyebab lainnya munculnya perilaku temperamental anak. Semakin kurang anak mendapat motivasi dari orang tuanya, secara fundamental akan lebih memicu anak bersikap temperamental. “Anak akan cepat frustrasi kalau kurang mendapat motivasi”, tuturnya. Secara psikologis, frustrasi menjadi salah satu hal yang akan menjadikan munculnya perilaku temperamental. Dengan demikian, untuk mencegah ataupun mengatasi perilaku temperamental anak, memotivasi anak menjadi hal penting. Kita, sebagai orang tua, tentunya mempunyai cara tersendiri untuk memotivasi anak.

Demikian, apa yang bergotong-royong menjadikan munculnya perilaku temperamental anak. Dan juga, bagaimana langkah mengatasi perilaku tersebut. Kesimpulannya, mengatasi perilaku temperamental anak bukanlah hal sulit. Semoga bermanfaat…

Oleh: Rahadian
(Kirim pesan ke penulis)

Referensi:
https://www.todaysparent.com/kids/when-your-child-has-a-very-bad-temper/

Sumber Gambar:
1. https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/22/Sandakan_Sabah_Angry-Child-01.jpg/1280px-Sandakan_Sabah_Angry-Child-01.jpg
Sumber https://www.pendidikan-anak.com/