Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Huawei Gaji 6X, Best Buy Di 2-Jutaan?



Pada artikel ini kita akan review nih smartphone yang kalau melihat kolom komentar video-video yang belakangan saya unggah, tampaknya sih ditunggu-tunggu.

Ya masuk akal sih, alasannya Honor 6X ini memilliki price to value comparison yang sangat menarik, terutama buat yang bosan dengan yang itu-itu lagi, itu lho yang kini sedang rajin mengisi pasar smartphone di banyak sekali level.

Hehe...

Sebelum kita mulai, perlu saya informasikan bahwa sampai ketika ini, sayangnya Huawei belum menjual Honor 6X secara resmi. Unit yang saya beli di Blibli.com ini pun tak mempunyai garansi. Jadi, meskipun misalkan hasil ulasannya bagus, saya tak sanggup merekomendasikan ponsel ini untuk dibeli ya, anggap saja buat memperkaya khazanah kita sebagai penikmat gadget ya!


Unboxing dan Kesan Pertama pada Huawei Honor 6X




Ok, kita mulai dari sisi desain. Seri Honor dengan kombinasi karakter dan angka, biasanya tak seeksklusif seri Honor yang hanya mempunyai penamaan berupa angka saja. Dan ini berlaku untuk Honor 6X. Desainnya biasa saja, malah agak out of date, alasannya desain menyerupai ini sudah muncul di ponsel merk lain semenjak satu atau dua tahun yang lalu.

Jelek sih ngga, tapi ya ga sanggup disebut kece-kece banget juga. Termasuk penempatan dual-camera di bab belakang yang berdasarkan saya kurang terintegrasi dengan desainnya secara keseluruhan. Tapi overall, dengan dimensi layarnya yang 5,5 inci, Honor 6X masih sangat nyaman digenggam meskipun dengan satu tangan. Bentuknya yang banyak mempunyai lengkungan membuatnya terasa ergonomis dalam genggaman.

Layarnya beresolusi Full HD, cukup tajam, namun harus diakui reproduksi warnanya tak se-vibrant Honor 8 atau Huawei P9 Lite. Output audio-nya pun tergolong standar saja. Untungnya fingerprint scanner Honor 6X tetap seprima dua smartphone Huawei yang saya coba sebelumnya. Akurat, cepat, dan sanggup digunakan untuk fungsi gesture. Shingga saya cukup terbantu ketika ingin memunculkan jendela notifikasi, menggeser gambar di galeri, maupun ketika ingin mengambil gambar di kamera.


Kamera Huawei Honor 6X

Berbicara soal kamera, Huawei Honor 6X yang ketika saya beli ada pada harga 2,6 jutaan ini sanggup dibilang mempunyai setup paling lengkap di level harganya. Mode manual tetap hadir untuk foto maupun video. Dan ya, ini yakni ponsel gaji termurah yang sudah mempunyai kamera belakang ganda. Dan bukan gimmick, kamera kedua ini cukup membantu menawarkan kedalaman, sehingga mode bokeh sanggup menghasilkan blur yang baik, dan menyerupai biasa sanggup diatur alias re-focus sehabis gambar diambil. Hape dua jutaan mana lagi coba yang sanggup begini?

Soal kualitas hasilnya, meskipun saya nilai masih acceptable, namun terperinci sekali terlihat hasil gambar di kondisi lowlights masih di bawah Huawei P9 Lite. Kalau dibandingkan sama Honor 8 mah ya terperinci kalah ya. Namun di kondisi ideal, hasil fotonya sangat tajam, dengan warna-warna yang keluar banget, malah saya berpikir koq lebih gonjreng dari karakter kameranya Xiaomi ya?

Kamera selfie-nya juga tergolong biasa saja, terperinci sekali bahwa ini bukan hape selfie.

Silakan nilai sendiri kualitas hasil kameranya pada video review lengkap berikut ini.




Spesifikasi dan Performa Huawei Honor 6X

Beralih ke sisi jeroan, di sinilah value dari Honor 6X berbicara. 2,6 jutaan sanggup yang varian RAM 4 GB, dan internal storage 64 GB rasanya wow banget ya. Kayanya Huawei P9 Lite yang RAM-nya cuma 3 GB dan internal-nya 16 GB serta tak support OTG itu jadi kebanting banget! Honor 6X sih sudah support OTG.

Performanya mah 11-12 saja dengan P9 Lite, dan niscaya masih di bawah Kirin 950-nya Huawei Honor 8. Ya, Honor 6X masih pakai processor HiSilicon kelas menengah, sama dengan P9 Lite yaitu Kirin 655. Skor antutunya di atas 50ribu, dan digunakan gaming masih lancar-lancar saja. Dipakai editing buat bikin video klip pakai aplikasi Quik pun sukses dan tidak butuh waktu terlalu lama.

Keren kan dua jutaan dapetnya kaya gini? Eits, inget lagi ya apa yang saya bilang di awal, ini bukan barang bergaransi resmi. Tapi, seandainya Huawei Indonesia mau melanjutkan penjualan seri Honor yang tampaknya terpotong di Honor 5C, saya rasa ini sanggup jadi sesuatu yang baik bagi kita konsumen ponsel di tanah air. Tinggal PR-nya Huawei saja yang mengedukasi pasar bagaimana bagusnya produk mereka. Karena saya saja gres ngeh segimana bagusnya jajaran produk smartphone Huawei pasca mencoba Huawei G9 alias P9 Lite kemarin.

Dan dilema ROM asing muncul juga di Honor 6X ini. Kita tak sanggup melaksanakan update OTA, sampai saya harus mendownload sendiri ROM-nya memakai Firmware Finder dan flashing manual supaya sanggup mencicipi EMUI 5.1 berbasis Android Nougat di Honor 6X. Saya sendiri merasa kurang nyaman memakai EMUI 4 alasannya adanya pemisahan toggles dan notification item di jendela notifikasi yang berdasarkan saya tak praktis. Untung saja masih sanggup update manual ya.



Apa Kata Aa ihwal Huawei Honor 6X

Nah, overall jikalau hanya menilai dari harga dan membandingkannya dengan spesifikasi maupun performa faktual yang didapat, Honor 6X ini sanggup dibilang best buy koq. Untuk multimedia pun masih cukup baik, meskipun kameranya masih setingkat di bawah P9 Lite, dan saya tegaskan lagi ini bukan hape selfie. Lagipula ibu-ibu yang suka selfie belum tentu mau pakai smartphone dari merk yang jikalau dilafalkan bunyinya sangat mandarin ini. Hehe.

Semoga saja Huawei mau menjual ponsel ini resmi di Indonesia ya, alasannya kalau tidak, maka Anda wajib berpikir ulang untuk memilikinya. Meskipun secara produk bagus, namun dilema ketiadaan jaminan purna jual, juga versi ROM yang susah diupdate, sanggup jadi ganjalan juga lho.

Keputusan simpulan saya kembalikan kepada Anda ya, pada deskripsi video review sudah saya sertakan link pembelian produk ini di beberapa e-commerce tanah air sebagai referensi.

Okay, biar menjawab kepenasaran Anda yang menunggu-nunggu ulasan ponsel yang satu ini ya, dari Kota CImahi Aa Gogon pamit, wassalam!
Sumber https://www.gontagantihape.com/