Review Hasil Foto Memakai Kamera Infinix S2 Pro Indonesia
Meskipun lebih mengedepankan urusan selfie rame-rame, rupanya Infinix tak melupakan kualitas dari kamera utama Infinix S2 Pro ini. Saya hingga takjub dikala suatu malam di penghujung simpulan pekan, aku sekeluarga pergi makan di kedai tak jauh dari komplek rumah. Dalam kondisi cahaya yang cukup pas-pasan, kamera Infinix S2 Pro bisa memproduksi hasil foto masakan yang detail tanpa noise yang gampang terlihat.
Saat kondisi cahaya cukup mah sudah terperinci atuh, niscaya lebih baik lagi. Namun tak hanya itu, autofokusnya pun tergolong cepat serta mempunyai jarak fokus minimal yang cukup akrab untuk sanggup dipakai memotret detail bunga misalnya.
Digunakan merekam video pun, kamera utama Infinix yang beresolusi 13 Megapixels ini bisa menghasilkan video dengan kombinasi warna yang hidup. Tapi... Ada tapinya, kamera ini hadir tanpa santunan stabilization apa-apa, sehingga gerakan sang perekam akan menciptakan hasil videonya terlihat goyang.
Absennya stabilization ini kuat juga pada hasil fotonya, aku sarankan Anda mengambil foto dengan kedua tangan kalau tak terbiasa. Saya beberapa kali mendapati foto agak kabur dikala satu tangan dipakai memegang objek, dan satu tangan lagi menekan tombol shutter di layar Infinix S2 Pro. Kekurangannya tampaknya hanya ini saja sih.
Kamera depannya setali tiga uang, risikonya juga sangat baik, termasuk di kondisi lowlight. Detail masih sanggup ditunjukkan tanpa menghasilkan banyak noise.
Lensa ganda pada Infinix S2 Pro bukan dihadirkan untuk menghasilkan selfie yang bokeh. Kedua lensa depan ini beroperasi secara terpisah, di mana satu lensa menghasilkan foto normal, dan lensa lain yang lebih cembung akan menghasilkan foto yang jauh lebih lebar.
Saat kondisi cahaya cukup mah sudah terperinci atuh, niscaya lebih baik lagi. Namun tak hanya itu, autofokusnya pun tergolong cepat serta mempunyai jarak fokus minimal yang cukup akrab untuk sanggup dipakai memotret detail bunga misalnya.
Digunakan merekam video pun, kamera utama Infinix yang beresolusi 13 Megapixels ini bisa menghasilkan video dengan kombinasi warna yang hidup. Tapi... Ada tapinya, kamera ini hadir tanpa santunan stabilization apa-apa, sehingga gerakan sang perekam akan menciptakan hasil videonya terlihat goyang.
Absennya stabilization ini kuat juga pada hasil fotonya, aku sarankan Anda mengambil foto dengan kedua tangan kalau tak terbiasa. Saya beberapa kali mendapati foto agak kabur dikala satu tangan dipakai memegang objek, dan satu tangan lagi menekan tombol shutter di layar Infinix S2 Pro. Kekurangannya tampaknya hanya ini saja sih.
Kamera depannya setali tiga uang, risikonya juga sangat baik, termasuk di kondisi lowlight. Detail masih sanggup ditunjukkan tanpa menghasilkan banyak noise.
Lensa ganda pada Infinix S2 Pro bukan dihadirkan untuk menghasilkan selfie yang bokeh. Kedua lensa depan ini beroperasi secara terpisah, di mana satu lensa menghasilkan foto normal, dan lensa lain yang lebih cembung akan menghasilkan foto yang jauh lebih lebar.
Mode professional yang lengkap hadir pada aplikasi kamera bawaannya, namun tak banyak mode dan fitur lain yang bisa kita gunakan.
Seberapa baik hasil foto dari ponsel dua jutaan ini? Silakan cek eksklusif di bawah ya. Tidak ada penyuntingan selain resize pada gambar-gambar ini. Termasuk watermark eksklusif dihasilkan oleh aplikasi kamera bawaan dari Infinix S2 Pro.
Hasil Foto Kamera Depan Infinix S2 Pro
![]() |
Wide! |
![]() |
Wide! |
![]() |
Wide! |
![]() |
Wide! |
![]() |
Wide! |
Hasil Foto Kamera Belakang Infinix S2 Pro
![]() |
Lowlights! |
![]() |
HDR On! |
Sumber https://www.gontagantihape.com/