Mengatasi Anak Yang Mengabaikan Nasehat Orang Tuanya
Sudah terbit di: https://steemit.com/pendidikananak/@lerengbukit/mengatasi-anak-yang-mengabaikan-nasehat-orang-tuanya
Seiring bertambahnya usia sang anak, tak tertutup kemungkinan sang anak mulai tak mendengarkan nasehat orang tuanya. Tak tertutup kemungkinan juga, sang anak seolah mendengarkan nasehat. Namun, ia sesungguhnya mengabaikannya. Padahal, nasehat orang bau tanah memang sangat penting baginya. Nah, jika anak kita mulai bersikap demikian, bagaimana mengatasinya?Apakah kita mesti memarahinya? Bila sang anak mulai mengabaikan nasehat orang tua, tak tertutup kemungkinan sang anak akan terbiasa melakukannya. Berikut beberapa tips yang sanggup kita coba untuk mengatasi anak yang cenderung mengabaikan nasehat orang tuanya.

Gambar 1. Bagaimana Mengatasi Anak yang Mulai Mengabaikan Orang Tua?
Cobalah Berempati atau Pahami Kondisi Psikis Anak Secara Lebih Mendalam. Kondisi psikis seorang anak bersama-sama mensugesti perilakunya. Termasuk juga ketika anak mengabaikan nasihat orang tuanya. Ambil contoh, sang anak begitu malas mengerjakan PR matematika. Padahal, kita sudah menasehatinya berulang kali. Untuk mengatasinya, cobalah pahami psikologi anak secara lebih dalam. Misalnya, sehabis kita memahami psikis anak, ternyata sang anak tak menyukai pelajaran matematika. Hal inilah yang ternyata menjadi penyebab sang anak begitu malas mengerjakan PR matematika. Nah, kita mesti mencari cara semoga sang anak menyukai pelajaran matematika. Misalnya, memberikannya hadiah ataupun masakan kesukaannya sehabis sang anak menuntaskan PR matematika.
Jelaskan Konsekuensi Perilaku Anak Saat Menasehati Anak. Sang anak belum bisa memahami efek jangka panjang dari sikap mereka. Karenanya, mereka biasa melaksanakan hal-hal yang mereka sukai tanpa memahami konsekuensi sikap mereka. Karenanya, jika sang anak mengabaikan nasehat kita, jelaskan konsekuensi sikap mereka secara teas. Misalnya, sang anak malas berguru meskipun kita sudah menasehatinya berkali-kali. Kita jelaskan konsekuensi sikap mereka contohnya tak berguru tak akan sukses, tak berguru menciptakan bodoh, tak berguru tak akan naik kelas, dan sebagainya.
Tuturkan Bahasa yang Beraura Positif dan Halus Saat Menasehati. Secara psikologis, sang anak akan lebih bahagia mendengarkan tutur kata yang halus dan sopan. Karenanya, ketika menasehati anak, tuturkan bahasa yang sopan dan halus. Misalnya, kita lebih baik berkata “Kalau kau rajin belajar, kau niscaya jadi orang sukses. Papa ingin kau jadi orang sukses. Ayo semangat belajar” daripada berkata “Kalau kau malas belajar, kau niscaya jadi orang gagal. Papa tak mau lihat orang gagal. Kamu mau jadi orang gagal?” Bila kita bandingkan, kalimat pertama terasa lebih positif dan halus dibandingkan kalimat kedua. Kalimat pertama pun terasa lebih memotivasi sang anak. Hindari juga menasehati anak dengan nada bicara yang tinggi dan kasar. Sebabnya, biasanya akan mendapat ‘perlawanan sengit’ dan banyak bantahan dari sang anak.
Oleh: Rahadian
(Kirim pesan ke penulis)
Referensi:
https://psychcentral.com/blog/5-things-to-do-when-your-child-doesnt-listen/
Sumber Gambar:
http://maxpixel.freegreatpicture.com/static/photo/1x/Mother-Hug-Love-Son-2600290.jpg
Sumber https://www.pendidikan-anak.com/
Seiring bertambahnya usia sang anak, tak tertutup kemungkinan sang anak mulai tak mendengarkan nasehat orang tuanya. Tak tertutup kemungkinan juga, sang anak seolah mendengarkan nasehat. Namun, ia sesungguhnya mengabaikannya. Padahal, nasehat orang bau tanah memang sangat penting baginya. Nah, jika anak kita mulai bersikap demikian, bagaimana mengatasinya?Apakah kita mesti memarahinya? Bila sang anak mulai mengabaikan nasehat orang tua, tak tertutup kemungkinan sang anak akan terbiasa melakukannya. Berikut beberapa tips yang sanggup kita coba untuk mengatasi anak yang cenderung mengabaikan nasehat orang tuanya.
Gambar 1. Bagaimana Mengatasi Anak yang Mulai Mengabaikan Orang Tua?
Cobalah Berempati atau Pahami Kondisi Psikis Anak Secara Lebih Mendalam. Kondisi psikis seorang anak bersama-sama mensugesti perilakunya. Termasuk juga ketika anak mengabaikan nasihat orang tuanya. Ambil contoh, sang anak begitu malas mengerjakan PR matematika. Padahal, kita sudah menasehatinya berulang kali. Untuk mengatasinya, cobalah pahami psikologi anak secara lebih dalam. Misalnya, sehabis kita memahami psikis anak, ternyata sang anak tak menyukai pelajaran matematika. Hal inilah yang ternyata menjadi penyebab sang anak begitu malas mengerjakan PR matematika. Nah, kita mesti mencari cara semoga sang anak menyukai pelajaran matematika. Misalnya, memberikannya hadiah ataupun masakan kesukaannya sehabis sang anak menuntaskan PR matematika.
Jelaskan Konsekuensi Perilaku Anak Saat Menasehati Anak. Sang anak belum bisa memahami efek jangka panjang dari sikap mereka. Karenanya, mereka biasa melaksanakan hal-hal yang mereka sukai tanpa memahami konsekuensi sikap mereka. Karenanya, jika sang anak mengabaikan nasehat kita, jelaskan konsekuensi sikap mereka secara teas. Misalnya, sang anak malas berguru meskipun kita sudah menasehatinya berkali-kali. Kita jelaskan konsekuensi sikap mereka contohnya tak berguru tak akan sukses, tak berguru menciptakan bodoh, tak berguru tak akan naik kelas, dan sebagainya.
Tuturkan Bahasa yang Beraura Positif dan Halus Saat Menasehati. Secara psikologis, sang anak akan lebih bahagia mendengarkan tutur kata yang halus dan sopan. Karenanya, ketika menasehati anak, tuturkan bahasa yang sopan dan halus. Misalnya, kita lebih baik berkata “Kalau kau rajin belajar, kau niscaya jadi orang sukses. Papa ingin kau jadi orang sukses. Ayo semangat belajar” daripada berkata “Kalau kau malas belajar, kau niscaya jadi orang gagal. Papa tak mau lihat orang gagal. Kamu mau jadi orang gagal?” Bila kita bandingkan, kalimat pertama terasa lebih positif dan halus dibandingkan kalimat kedua. Kalimat pertama pun terasa lebih memotivasi sang anak. Hindari juga menasehati anak dengan nada bicara yang tinggi dan kasar. Sebabnya, biasanya akan mendapat ‘perlawanan sengit’ dan banyak bantahan dari sang anak.
Demikian, beberapa tips yang sanggup kita coba untuk mengatasi anak yang mulai mengabaikan nasehat orang tuanya. Kesimpulannya, jika sang anak mulai berperilaku mengabaikan nasehat kita, mengatasinya bukanlah hal yang sulit. Ada baiknya juga kita segera mengatasinya. Sebabnya, tak tertutup kemungkinan sang anak akan terbiasa melakukannya. Semoga bermanfaat…
Oleh: Rahadian
(Kirim pesan ke penulis)
Referensi:
https://psychcentral.com/blog/5-things-to-do-when-your-child-doesnt-listen/
Sumber Gambar:
http://maxpixel.freegreatpicture.com/static/photo/1x/Mother-Hug-Love-Son-2600290.jpg
Sumber https://www.pendidikan-anak.com/