Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Setiap Tahap Usia Dengan Perkembangan Kecerdasan Watak Anak

Sudah terbit di: https://steemit.com/pendidikananak/@lerengbukit/setiap-tahap-usia-dengan-perkembangan-kecerdasan-moral-anak?sort=votes

Seiring berkembangnya zaman definisi cerdas pun juga semakin melebar. Patokan kecerdasan seseorang tidak lagi dilihat dari besarnya angka IQ (Intellegence Quotient) akan tetapi juga memperhitungkan EQ (Emotional Quotient), SQ (Spiritual Quotient), sampai CQ (Creativity Quotient). Seperti belum cukup itu semua, sekarang muncul aspek gres yang akan menambah kualifikasi kecerdasan seseorang, yang disebut MQ (Moral Quotient) atau kecerdasan moral.

 Seiring berkembangnya zaman definisi cerdas pun juga semakin melebar Setiap Tahap Usia Dengan Perkembangan Kecerdasan Moral Anak
Gambar 1. Contoh kolaborasi sebagai salah satu bentuk manfaat penerapan kecerdasan moral

Sederet kualifikasi di atas mungkin terdengar sebagai PR berat bagi orang tua. Selain mengisi otak si kecil dengan banyak sekali ilmu dan pengetahuan, Anda juga dituntut mengisi hatinya dengan sederet kebaikan: Empati, jujur, adil, dan masih banyak lagi. Akan menjadi ringan jikalau Anda mulai konsisten mengajarkannya semenjak dini.

Perkembangan moral anak sanggup ditunjukan pada acara kehidupan sehari - hari misalnya, anak akan melepas sepatu dan menyimpannya dengan rapi di rak setiap pulang sekolah, merupakan hasil bentukan sang mama yang tak pernah bolos mengingatkannya untuk melaksanakan hal itu. Kalau anak lupa meletakkan sepatunya di rak, ia akan menerima konsekuensi berupa teguran keras dari mama. Nah, kebiasaan tersebut akan berkembang seiring dengan pertambahan usia seperti, ketika anak diminta untuk membereskan kawasan tidurnya sendiri, ia mungkin akan mencoba melaksanakan proses perundingan dengan mama, ibarat meminta imbalan, atau dibebastugaskan dari pekerjaan rumahnya.

Kecerdasan moral akan menjadi bekal untuk anak kelak berhadapan dengan dunia yang lebih kompleks. Khawatir ‘bekal’ si kecil tidak cukup untuk menghadapi tantangan dunia? Karena bergotong-royong tahap perkembangan moral berlangsung secara alami pada anak seiring dengan pertambahan usianya. Berikut tahap perkembangan moral pada anak yang perlu Anda ketahui.

  1. Bayi

    Seorang bayi belum mempunyai kapasitas untuk menyebarkan kecerdasan moralnya. Yang ia miliki hanyalah rasa benar dan salah terhadap sesuatu yang berlaku untuk dirinya sendiri.

    Contohnya: Bagi bayi, rasa lapar itu yaitu salah, sehingga ia menangis ketika lapar. Sebaliknya, digendong, disusui, dan dibelai, akan terasa benar bagi bayi. Dan, perasaan inilah yang akan terus dikembangkan sebagai ‘sesuatu yang benar’ bagi bayi sampai 12 bulan ke depan.

     Seiring berkembangnya zaman definisi cerdas pun juga semakin melebar Setiap Tahap Usia Dengan Perkembangan Kecerdasan Moral Anak
    Gambar 2. Bayi

  2. Batita

    Menginjak satu tahun, si kecil belum mempunyai kemampuan untuk menilai sesuatu sebagai benar atau salah. Patokan baginya hanyalah apa yang mama dan papa katakan padanya.

    Sebagai contoh, si kecil belum mempunyai kemampuan untuk menyadari bahwa memukul seseorang itu yaitu sesuatu yang salah alasannya menyakiti orang lain. Ia gres mengetahui bahwa perilakunya salah ketika orang di sekitarnya menyampaikan itu padanya, atau alasannya ia dieksekusi untuk perilakunya itu.

  3. Prasekolah (3 - 7 tahun)

    Inilah ketika di mana anak mulai memasukkan nilai-nilai keluarga ke dalam dirinya. Apa yang penting bagi mama dan papa juga akan menjadi penting baginya.

    Di sini Anda mulai sanggup mengarahkan perilakunya sehingga sesuai dengan hukum dalam keluarga. Dalam tahap inilah seorang anak mulai memahami bahwa apa yang mereka lakukan akan mensugesti orang lain. Misal, ketika si kecil merebut mainan milik temannya, dan temannya menangis, ia tahu bahwa ada kemungkinan mama atau papa akan memarahinya.

  4. Usia sekolah (7 - 10 tahun)

    Otoritas orang sampaumur (mama, papa, guru, dsb) tidak lagi terlalu ‘menakutkan’ buat anak usia sekolah. Mereka tetap tahu bahwa orang bau tanah yaitu sosok yang harus ditaati, tetapi mereka juga tahu bahwa jikalau mereka melanggar aturan, maka mereka harus memperbaikinya. Perasaan bahwa ‘ini benar’ dan ‘itu salah’ sudah mulai tertanam berpengaruh dalam diri mereka.

  5. Praremaja

    Di usia ini, anak akan berusaha untuk menjadi populer. Tekanan sobat sebaya dan nilai-nilai yang berlaku di lingkungannya akan menciptakan mereka terus memilah mana nilai yang akan menjadi penggalan dari diri mereka.

  6. Remaja

    Mereka mungkin akan terombang-ambing dan mencoba nilai yang berbeda dengan nilai keluarga untuk melihat mana yang cocok. Bisa jadi, nilai keluarga yang telah dianutnya semenjak usang justru dibuang alasannya ‘kalah’ dengan nilai gres yang dikenalnya di luaran.

Setiap tahap usia perkembangan moral anak sangatlah penting untuk itu kepedulian orang bau tanah hendaknya lebih ditingkatkan lagi demi kecerdasan moral anak Anda.

Oleh : Nadiran
(Kirim pesan ke penulis)

Referensi :
  • https://www.dictio.id/t/bagaimana-tahapan-perkembangan-moral-manusia/4577
  • http://www.academia.edu/29319432/Perkembangan_Kecerdasan_Emosional_and_Moral_Dalam_Pendidikan
Referensi gambar :
  • Gambar 1. https://pixabay.com/en/handshake-regard-cooperate-connect-1830762/
  • Gambar 2. https://pixabay.com/en/babe-smile-newborn-small-child-2972221/

Sumber https://www.pendidikan-anak.com/